CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pejalan kaki semakin terpinggirkan. Trotoar yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman untuk berjalan, sudah berubah fungsi.
Salah satunya di sekitar lampu merah Taman Lokasana. Trotoar disesaki akar pohon besar dan tiang besi yang bejejer.
Mulai dari tiang telekomunikasi, tiang PJU sampai tiang listrik. Sehingga nyaris tak ada ruang yang bisa dilalui pejalan kaki alias pedestrian.
Baca Juga:Posko Caleg DPR RI di Kabupaten Ciamis Terbakar Jumat PagiPohon Albasiah Tumbang Timpa Kabel Tegangan Tinggi, Tiang Listrik Ikut Roboh dan Timpa Rumah Warga
Jumlahnya bukan hanya satu atau dua, tapi lebih dari itu. Kondisi serupa juga tampak pada beberapa sudut trotoar di titik lain.
Akibatnya, pejalan kaki harus menyusuri bahu jalan. Namun hal ini mengandung risiko. Mereka bisa saja terserempet kendaraan. Tapi tak ada lagi cara lain agar bisa tetap jalan kaki.
“Seharusnya kan trotoar ini untuk pejalan kaki perlu ada perawatan. Karena sekarang ini keadaan sudah semrawut, masa ada tiang PLN atau telekomunikasi di tengah trotoar kan jelek,” ujar Dadi (61), pejalan kaki yang ditemui Radar, di sekitar Taman Lokasana pada Jumat (19/1/2024).
Tak hanya tiang listrik dan telekomunikasi, pada tahun politik seperti sekarang, trotoar juga kerap jadi tempat memajang gambar tersenyum para caleg, alias baliho.
Ada juga yang membentangkan spanduk pada tepian trotoar atau sekadar pamflet. Namun secara estetika maupun fungsi, hal ini sangat mengganggu bagi masyarakat.
Dadi mengaku pernah menjumpai seorang wanita tua kesusahan berjalan ditrotoar lampu merah Taman Lokasana.
“Pernah saya lihat nenek mau menyeberang susah karena saat lewat trotoar yang penuh dengan tiang listrik atau telekomunikasi,” ujarnya
Baca Juga:Kagumi Konsep Koperasi Kemasyarakatan, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Dorong Warga Tiru UPP Kelurahan UrugBawaslu Kabupaten Tasik Panggil APDESI dan PABDSI Terkait Video Ridwan Kamil Kampanyekan Prabowo-Gibran di Acara BPD
Ia pun mengaku sempat berpikir untuk mengadukan kondisi trotoar tersebut. Namun tidak tahu harus kepada siapa menyampaikannya.
Dengan harapan, pemerintah segera membenahi trotoar agar benar-benar nyaman bagi pedestrian seperti dirinya.
“Saya sebagai warga biasa susah ketika banyak trotoar kondisinya terhalang banyak tiang atau lainnya. Namun bingung mengadu ke siapa?,” katanya.