GARUT, RADARTASIK.ID – Awal tahun 2024 menjadi awal cukup berat untuk Kabupaten Garut. Beberapa wilayah terdampak bencana alam Garut, mulai dari tanah longsor, pergerakan tanah hingga banjir.
Kepala Pelaksanan BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saepulloh mengatakan, sampai saat ini ada sekitar 20 rumah terdampak bencana alam Garut.
“Dalam awal tahun ini sudah ada beberapa tempat yang terjadi pergerakan tanah yang berakibat rumah terancam ada 19 ditambah satu jadi 20,” ucapnya, Senin 15 Januari 2024.
Baca Juga:Renovasi Lapang di Sor Merdeka Kerkof Serap Rp 5 Miliar, Maret Sudah Bisa DigunakanPelaku Video Viral di Garut Mulai Dipanggil Bawaslu, 5 Orang Diperiksa di Hari Pertama
Selain rumah, ada juga infrastruktur fisik yang terdampak akibat bencana alam yakni TPT di 7 lokasi. Akibatnya aksesibilitas warga atau lalu lintas terganggu meski kini sudah diselesaikan.
Ada satu lokasi terdampak bencana alam Garut yang paling berat yakni di Kawasan Sumadra Pamulihan. Di lokasi itu material longsor menutupi jalan sehingga arus lalu lintas terganggu.
“Sudah diatasi oleh PU Provinsi (Jawa Barat) dengan alat berat. Alhamdulillah dalam semalam sudah bisa dipergunakan kembali,” katanya.
Aah Anwar Saepulloh menjelaskan, terkait rumah terdampak sudah mengajukan bantuan stimulan. Ia pun meminta warga tetap waspada.
“Wilayah berbukti dan bergunung itu bisa pergerakan tanah dan tanah longsor, di wilayah dataran bisa banjir,” sebutnya.
Antisipasi Bencana Alam Garut, Bersihkan Saluran Air
Ia juga mengingatkan masyarakat di daerah ataupun perkotaan lebih perhatian terhadap sekitar. Jangan sampai irigasi atau saluran air tersumbat sampah.
“Intinya curah hujan masih meningkat belum puncaknya. Puncaknya tetap di bulan Februari, masyarakat harus waspada,” imbauanya.
Baca Juga:Awal Tahun, Pembayaran Ganti Rugi Tol Getaci di Garut Akan Menyasar Desa Ini5 Bencana Alam di Garut Terjadi Dalam Sepekan, Ada Pengendara Motor Meninggal Tertimpa Pohon
Sementara itu aparatur di wilayah diimbau memberikan informasi terkait bencana. “Aparatur di wilayah ini akan lebih paham mana yang rutin terjadi bencana, sehingga tempat itu harus diantisipasi dari sekarang,” pungkasnya. (*)