TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – 9 aktivis KAMMI atau Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia melakukan unjuk rasa di Bale Kota Tasikmalaya, Rabu (22/11/2023). Mereka menyampaikan evaluasi mereka untuk Pj Wali Kota.
Pantauan Radartasik.id, 9 aktivis tersebut terdiri dari 2 perempuan dan 7 laki-laki. Mereka membawa spanduk aspirasi, berikut dengan atribut organisasi dan satu persatu melakukan orasi.
Di lokasi, terlihat juga belasan aparat dari mulai Satpol PP dan kepolisian. Mereka membuat barisan di depan pintu masuk Bale Kota.
Baca Juga:Resmi! M Yusuf, Iwan Saputra dan Erry Purwanto Ditugaskan DPP Partai Golkar Untuk Maju di Pilkada 2024Klinik Alifa Tetap Beroperasi di Tengah Penyelidikan Polisi dan Penanganan Dinkes Kota Tasikmalaya
Para aktivis ngotot minta Pj Wali Kota Tasikmalaya dr Cheka Virgowansyah hadir ke hadapan mereka. Namun sudah lebih dari 1 jam pejabat yang diharapkan tak kunjung datang.
Para aktivis itu pun mulai maju selangkah demi selangkah melalui komando korlap. Aparat yang menghadang pun ditambah sampai lebih dari 30 personel.
Di lokasi, Plt Asda 3 Hanafi menyampaikan bahwa Pj Wali Kota tidak bisa hadir karena sedang rapat dengan DPRD. Sehingga dia ditugaskan untuk bisa menemui para aktivis KAMMI. “Setelah rapat langsung siap-siap ke Jakarta,” ujarnya.
Kendati demikian, Hanafi siap menampung apa yang menjadi aspirasi dari para aktivis KAMMI. Dia pastikan pesan dari para aktivis akan sampai ke Pj Wali Kota. “Dan itu (aspirasi) saya pastikan sampai ke Pj Wali Kota,” tegasnya.
Para aktivis sempat menolak dan tetap keukeuh untuk bertemu dengan Cheka. Namun pada akhirnya mereka pun bersedia menyampaikan hal itu melalui Hanafi.
Koordinator aksi Fajar Anugrah mengatakan bahwa dalam aksi tersebut ada beberapa tuntutan yang disampaikan. Dari mulai kemiskinan, sampah, stunting dan persoalan masyarakat lainnya. “Kami sudah melakukan analisis, kami sudah melakukan kajian yang menjadi tuntutan pada aksi ini,” katanya.
Pihaknya pun mengaku kecewa karena Pj Wali Kota tidak bisa menemui dia dan rekan-rekannya. Padahal, aspirasi yang disampaikan merupakan hal-hal yang menurutnya sangat krusial. “Kami sudah beberapa kali mengajak berdialog tapi sampai saat ini belum juga ada respons,” ucapnya.(*)