“ASN memiliki hak pilih, silakan digunakan nanti pada saatnya sesuai dengan pilihan masing-masing. Tetapi harus menunjukkan netralitas, tidak boleh menunjukkan keberpihakan kepada salah satu paslon. Apalagi pelayanan publik, kita harus netral,” paparnya.
Pose Foto ASN Diatur
Menjelang tahun politik, beberapa ada beberapa hal yang harus dihindari ASN. Diantaranya soal gaya berfoto. Ada beberapa pose harus dihindari para pegawai negeri sipil. Yakni pose-pose yang mengarah kepada simbol politik. Meskipun dalam kondisi normal, pose tersebut terbilang lumrah bahkan sering digunakan.
Pose tangan yang dianggap aman dan diperbolehkan adalah gaya tangan mengepal. Seperti yang diperagakan oleh Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah dalam unggahan media sosial Dinas Kominfo Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Layanan Penerbangan di Kota Tasikmalaya yang Kini Tutup Ternyata Dibuka Atas Hasil PatunganBerniat Realisasikan Retribusi Sampah Berbasis Daya Listrik PLN, Data Pelanggan Paling Mendesak Bagi Pemkot Tasikmalaya
Ivan mengaku telah menyampaikan hal itu kepada para pimpinan OPD supaya disampaikan kembali kepada para staf di bawahnya. “Ini sebagai bentuk komitmen kita dalam menjaga netralitas,” ungkapnya.
Sementara pose lain seperti berfoto dengan tangah mengacungkan jempol yang dapat diartikan sebagai angka 1, atau berfoto dengan tangan memberi kode OK dengan tiga jari berdiri dan dua lainnya membentuk bulat. Ini juga dipandang sebagai simbol untuk nomor 3. Atau berfoto dengan dua jari membentuk huruf V yang dapat diartikan sebagai nomor 2.
“Sudah sering di media diingatkan, banyak tayang-tayangan yang mengingatkan kita, jangan sampai ada yang tidak disengaja tapi berdampak kepada kita semua. Foto bersama itu, mohon jangan sampai ada indikasi keberpihakan,” tandas Ivan.
“Nomor urut paslon sudah ada. Nah ketika gaya bebas, ya tidak ada gaya seperti stop stunting, sudah tida boleh ada pose-pose yang dilarang yang menunjukkan keberpihakan. Sekarang sudah mulai memasuki tahapan-tahapan mulai tanggal 28 ini, sudah mulai tahapan kampanye sampai dengan nanti ke depan 78 hari lagi,” lengkap Ivan.
Selain pose tangan saat berfoto, para pegawai juga harus menjaga narasi saat berbicara. Jangan sampai mengarahkan kepada partai, capres dan peserta pemilu lainnya.