“Maka, sebagai mahasiswa perlu menyaring informasi. Harus skeptis, di tengah berseliweran informasi di media sosial. Mahasiswa harus menyikapi setiap informasi agar tidak tergiring yang belum bisa dipastikan kebenarannya,” kata dia.
Ia mendorong nalar kritis mahasiswa bisa terus diasah terutama dalam perhelatan pesta demokrasi saat ini.
Sebab, mahasiswa sebagai kelompok intelektual harus bisa menjembatani opini yang berkembang terhadap lingkungannya terutama dalam memilih supaya bisa menggunakan nurani dan hatinya menentukan pilihan yang akan menentukan negara ke depan.
Baca Juga:Polres Kota Tasikmalaya Hijaukan TPU Aisha Rashida dengan Penanaman PohonMinta Upah Naik 15 Persen, Buruh di Kota Tasikmalaya Sempat Bersitegang
Junen Hudaya Aktivis Sosial menjelaskan, negara akan maju saat semua pihak bergerak sesuai fungsi. Namun, kata dia, sampai sekarang masih ada yang keluar dari koridor.
“Maka di sini peran mahasiswa, untuk luruskan instansi-instansi yang terindikasi lakukan pembelokan dari koridor demokrasi, kita buktikan bahwa kebebasan berpendapat, berpikir dilindungi undang-undang. forum semacam ini lah salahsatunya, silakan seadanya tumpah ruahkan di forum ini,” paparnya.
Dia berharap, diskusi semacam ini, bisa menjadi awal perbaikan demokrasi negara ini.
Merujuk tema kepolisian terlibat dalam memenangkan salahsatu kandidat capres. Ia menekankan, untuk kembali merujuk peraturan negara ini.
“Kepolisian itu tugasnya melakukan pebamanan setiap tahapan pemilu agar penyelenggaraan pesta demokrasi lancar dan aman. Jadi kalau ada faktanya, bongkar saja,” tegas dia. (*)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News