CIAMIS, RADARTASIK.ID – Bupati Ciamis Herdiat Sunarya turut memberikan respon terhadap video viral tentang siswa muslim berkunjung ke beberapa rumah ibadah agama lain beberapa hari lalu.
Ia meminta para guru dan pembimbing di sekolah lebih bijak dan berhati-hati dalam mengimplementasikan program-program yang terdapat dalam kurikulum merdeka.
Meski tak secara eksplisit mengungkapkan kekhawatirannya, namun Bupati Ciamis Herdiat meminta agar para guru serta pihak sekolah tidak gegabah dalam memahami kata “Toleransi”.
Baca Juga:Pembangunan Sirkuit Road Race Ciamis Akan Habiskan Rp 60 MiliarKelebihan Bayar 11 Paket Pekerjaan DPURP dan Disporabudpar Ciamis TA 2021 Jadi Temuan BPK
Meski di sisi lain, ia yakin diberlakukannya Kurikulum Merdeka yang baru memiliki potensi besar untuk mempercepat cara berpikir dan pembelajaran anak-anak.
“Oleh karenanya bagi para pengawas, penilik, dan pengawas sekolah dalam menjalankan kurikulum merdeka dengan bijak, serta memberikan landasan yang kuat bagi pendidikan yang berkelanjutan,” katanya saat membuka pembinaan bagi Pengawas, Penilik, dan Pengawas Sekolah se-Kabupaten Ciamis, di Komplek Islamic Center Ciamis, Selasa (31/10/2023).
Herdiat mengakui salah satu aspek utama dalam Kurikulum Merdeka adalah penekanan pada toleransi antarumat beragama.
Ia menegaskan bahwa toleransi merupakan hal yang sangat penting, namun harus dilakukan dengan bijaksana tapi jangan kebablasan.
“Kita semua wajib saling menghormati dan menghargai antar umat beragama, tapi kita tidak perlu sampai terlalu mendalami agama lainnya,” ujarnya.
Ia juga memahami bahwa para siswa tingkat TK, SD, dan SMP masih dalam tahap perkembangan mental dan pendirian yang perlu diperkuat.
“Pengaruh luar dapat dengan mudah memengaruhi mereka, sehingga para pihak, terutama sekolah dan tenaga pendidik, perlu pandai dalam menghadapi Kurikulum Merdeka ini,” katanya.
Baca Juga:Dianggap Kurang Tepat, Kunjungan Pelajar SMPN 5 Ciamis ke Kampung Kerukunan Jadi SorotanAlat Peraga Sosialisasi Tak Boleh Dipasang Sebelum Masa Kampanye Tiba
Bupati pun berharap agar pihak sekolah, khususnya para tenaga pendidik, memberikan contoh yang baik kepada anak-anak atau peserta didik.
Dalam konteks ini, bahwa mereka memiliki tanggung jawab berat, terutama dalam membentuk akhlak dan mental spiritual anak-anak.