BANJAR, RADARTASIK.ID – Harga beras di Pasar Banjar belum mengalami penurunan signifikan. Meski stoknya surplus, namun tak berpengaruh di pasaran.
“Harga beras hari ini di Pasar Banjar berkisar Rp 12.500 sampai Rp 12.800 per kilogram. Harga tersebut untuk beras dengan kualitas medium,” ujar Kepala Bidang Perdagangan DKUKMP Kota Banjar Riyanti Savitrie, Kamis 19 Oktober 2023.
Pihaknya akan terus berupaya agar dapat menekan harga beras di Pasar Banjar, sehingga dapat terjangkau masyarakat.
Baca Juga:Festival Tampaling Digelar di Pangandaran, Tradisi Warga Cikalong yang Tetap DipertahankanPartai Politik di Pangandaran Otak Atik Bacaleg, Ada Bakal Calon yang Pindah
“Harga beras memang sekarang ada penurunan sedikit kalau di bandingkan minggu kemarin. Tetapi untuk harga beras kualitas premium masih di angka Rp 14.500 per kilogram,” tuturnya.
Sementara itu, terkait rencana operasi pasar murah, kata dia, dalam waktu dekat belum ada.
Namun pihaknya dibantu Bulog mengintervensi harga beras di Pasar Banjar. Yaitu dengan menyuplai beras kualitas medium SPHP dari Bulog ke sejumlah kios beras di Pasar Banjar.
“Realisasi penyaluran SPHP sekarang sudah ada 2 kios yang rutin di drop dari Bulog. Masing-masing kios kapasitas kiriman 500 kg/minggu. Beras ini sangat diminati masyarakat karena harganya yang murah di bawah harga kualitas medium di Pasar Banjar,” katanya.
DKUKMP Berusaha Mengintervensi Harga Beras di Pasar Banjar
Riyanti Savitrie menambahkan, sampai hari ini kondisi kebutuhan pokok di Pasar Banjar relatif stabil. Tidak ada kenaikan harga maupun penurunan harga bahan pokok signifikan.
“Kenaikan terjadi hanya pada komoditi daging ayam ras dari harga Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 32.000 per kilogram. Kami akan terus berupaya menjaga kondisi harga bahan pokok di Pasar Banjar tetap stabil,” katanya.
Terpisah, Toto Sugiarto, pedagang warung makan mengaku membeli beras di pedagang beras eceran masih di angka Rp 14.000 per kilogram.
Baca Juga:MPP Kota Banjar Segera Launching, Ini Tenant yang DisiapkanNyaris Seluruh Kecamatan di Pangandaran Kesulitan Air Bersih
Dirinya berharap kondisi ini tak berlarut-larut karena akan berdampak pada usahanya.
“Saya berharap harga beras di pasar hingga eceran warung kelontong satu harga, atau minimal tidak terlalu jauh perbedaan harganya. Kalau semakin tinggi saya juga akan bingung menjualnya,” katanya. (*)