Meneruskan usaha dan warisan budaya leluhur, Mak Iyah konsisten terus menorehkan karya tangannya di atas Payung Geulis. Kendati demikian, anaknya justru enggan memiliki bakat yang sama dengan sang maestro.
“Anaknya justru tidak mau. Kalau Mak Iyah sangat terbuka jika ada yang ingin belajar ya datang saja ke rumah produksi,” lanjut Sandi.
Di usia lanjutnya itu, Mak Iyah mengaku melakukan pekerjaan seni itu dengan penuh cinta.
Baca Juga:Demi Ibu-Ibu, Lomba Rebana Tingkat Kota Akan Diselenggarakan di Luar Agenda Hari JadiProgram Bantuan Sosial Dikritik Pendamping PKH Gara-Gara Kurang Update Data
Baginya, melukis Payung Geulis sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupnya selama Meski di sisi lain memang ia sedikit risau dengan generasi penerusnya. (*)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News