TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – DPRD Kota Tasikmalaya menilai Pendapatan Asli Daerah atau capaian PAD masih kurang gereget. Penarikan pajak dan retribusi terbilang berjalan normatif tanpa ada langkah efektif untuk mendongkrak pendapatan.
Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Tasikmalaya melakukan rapat kerja dengan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil, Rabu (11/10/2023). Dipimpin oleh Muslim MSI beserta rekan legislatif lainnya yakni Murjani, Anang Safaat, Bagas Suryono, H Wahid, Tjahja Wandawa dan Gilman Mawardi.
Muslim mengatakan bahwa sejauh ini capaian PAD secara keseluruhan terbilang standar. Optimisme untuk mencapai target Rp 343 Miliar sangat memungkinkan. “Karena sementara ini sudah mencapai 78%,” ungkapnya kepada Radartasik.id usai rapat.
Baca Juga:Kadisdik Kota Tasikmalaya Segera Lakukan Pelantikan Kepala Sekolah BaruSoal Kontroversi Rotasi Jabatan, Begini Jawaban Pj Wali Kota Tasikmalaya
Akan tetapi menurutnya hal itu bukan sebuah hal yang membanggakan, hanya sebatas wajar saja. Karena menurutnya belum ada gebrakan agar capaian PAD bisa melebihi dari target secara signifikan. “Bagusnya kan lebih besar dari target, sementara ini belum gereget,” ucapnya.
Potensi melebihi target menurutnya masih sangat bisa dilakukan. Seperti halnya dalam hal pajak daerah oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) soal PBB P2 di mana nilai pajak bisa ada penyesuaian. “Karena harga tanah NJOP-nya (Nilai Jual Objek Pajak) naik, otomatis pajaknya juga harus disesuaikan, apalagi di lokasi tertentu seperti jalur Lingtar (Lingkar Utara),” ucapnya.
Apalagi jika beberapa wajib pajak yang belum memenuhi kewajibannya. Seperti halnya untuk Pajak Air Bawah Tanah (ABT) yang belum terserap secara maksimal. “Karena disinyalir sebagian belum membayar, khususnya kelas perusahaan,” katanya.
Dalam hal retribusi juga dia menyoroti belum ada peningkatan yang signifikan. Bahkan untuk mencapai target yang ditetapkan di APBD murni pun cenderung pesimis. “Retribusi parkir juga belum ada gebrakan,” tuturnya.
Pihaknya pun menunggu langkah kongkret dari Kepala Dishub Kota Tasikmalaya yang baru untuk bisa melakukan langkah inovatif. Supaya bisa mendongkrat pendapatan retribusi parkir di badan jalan. “Sekarang kan ada Kadis baru, harusnya bisa membuat inovasi,” ucapnya.