PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Kebijakan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Mendikbudristek Nadiem Makarim tentang Merdeka Belajar menjadi sebuah terobosan baru, gagasan dari kurikulum merdeka belajar terus dihadirkan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas bagi rakyat Indonesia.
Salah satu pilar bagian dari program merdeka belajar yang dirancang Kementerian Pendidikan Kebudayaan untuk tenaga pendidik di tingkat Sekolah Dasar, Menengah dan Atas yaitu Program Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak.
Oleh karenanya, Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melakukan Pengabdian bagi Masyarakat Skema Program Unggulan Program Studi (PbM- PUPS) di SMAN 1 Parigi dan MGMP Ekonomi Kabupaten Pangandaran pada 4-5 Agustus 2023.
Baca Juga:SDN Sukarindik Bagikan Bantuan Sosial untuk Lansia di Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAWSiswa SDN 2 Pengadilan Wakili Kota Tasikmalaya di Kompetisi Borangan Jawa Barat
Untuk pengabdiannya tentang Edukasi Program Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak untuk Mewujudkan Tenaga Pendidik dan Sekolah Berkualitas. Dilaksanakan oleh Tim Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi Unsil Tasikmalaya, yakni; Gugum Gumilar MPd, Edi Fitriana Afriza, SPd MM, Astri Srigustini MPd, Dra Heti Suherti MM, Kurniawan MM, dan Bakti Widyaningrum MPd.
Ketua Tim Pengabdian Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi Unsil Tasikmalaya Gugum Gumilar MPd mengatakan, pengabdian ini target yang diharapkan dalam edukasi program guru penggerak dan sekolah penggerak untuk mewujudkan tenaga pendidik dan sekolah berkualitas.
Dengan begitu, dapat meningkatkan mutu guru ekonomi kepala sekolah SMA se-Kabupaten Pangandaran terkait implementasi program guru penggerak dan sekolah penggerak dari merdeka belajar terutama bidang kurikulum, perangkat ajar dan pengajaran yang berpusat pada siswa.
“Pengabdian ini kita mentransferkan pengetahuan, dan wawasan kepada kepala sekolah dan guru ekonomi terkait implementasi program guru penggerak dan sekolah penggerak dari program merdeka belajar. Itu terutama bidang kurikulum, perangkat ajar dan pengajaran yang berpusat pada siswa,” katanya kepada Radar, Jumat (6/10/2023).
“Sehingga mampu merancang dan mengembangkan strategi implementasi program guru penggerak dan sekolah penggerak untuk kepala sekolah ataupun guru ekonomi SMA se-Kabupaten Pangandaran dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pengejaran di sekolah,” ujarnya.
Artinya adanya program guru penggerak dan sekolah penggerak ini terdapat persoalan yang perlu diberikan solusinya. Itu seperti kepala sekolah dan guru ekonomi SMA se-Kabupaten Pangandaran belum memiliki pengembangan strategi implementasi program sekolah penggerak dan sekolah penggerak untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengejaran di sekolah.