LKP Yuwita Tasikmalaya Cetak Perias Rambut Kompeten

Yuwita
Direktur LKP Yuwita Kota Tasikmalaya Dr Wiwin Herwina SPd MPd bersama Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, instruktur profesional dan peserta PKK Tata Kecantikan Rambut melakukan salam kompeten sebagai wujud komitmen mencetak SDM yang terampil dalam tata kecantikan rambut, Selasa (26/9/2023).
0 Komentar

Kepala Bidang PAUDNI Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya N Eros Nuryanti SSos MSi menyampaikan bangga dengan LKP Yuwita Kota Tasikmalaya menjadi langganan menyelenggarakan program PKK dari Kemendikbudristek. Dengan begitu, mampu memberikan kontribusi nyata dalam mencetak SDM yang mempunyai keterampilan hidup tata kecantikan rambut.

“Selamat LKP Yuwita Kota Tasikmalaya ini sering menyelenggarakan PKK mencapai dua kali pertahunnya. Itu karena memiliki manajemen bagus, mulai laporan pertanggung jawaban tepat waktu, pelatihan benar sesuai ditentukan Kemendikbudristek, dan hasil peserta uji kompetensi dapat lulus semua,” ujarnya.

Artinya, sambung dia, LKP Yuwita dalam melakukan PKK  ini, benar-benar menginginkan pesertanya mampu memiliki kompetensi tata kecantikan rambut yang profesional. Untuk itu, agar berhasil mencetak SDM dalam PKK tata kecantikan rambut ini, dia berpesan kepada peserta untuk serius mengikutinya, mulai dsri materi, praktek, magang, dan mengikuti uji kompetensi.

Baca Juga:Beras Rp 10.900/kg di Operasi Pasar Rakyat Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Upaya Kendalikan InflasiKipas Angin Uap Diskon Hingga 50 persen di Ace Hardware Living Plaza Tasikmalaya

“Peserta ingin memiliki sertifikat kompeten level 2 tata kecantikan rambut, harus sebaik mungkin mengikuti prosesnya. Supaya memiliki potensi keahlian kecantikan rambut, minimal bisa bekerja di salon menjadi asisten,” katanya.

Perwakilan Peserta PKK Tata Kecantikan Rambut Suci Amalia Nurrahmi mengaku alasan mengikuti PKK yang dilakukan LKP Yuwita, untuk menambah keterampilan bidang tata kecantikan rambut. Oleh karenanya, dia pun terus bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses kegiatan PKK ini sampai mendapatkan sertifikat kompetensi.

“Karena saya menyadari dalam dunia kerja sekarang tidak hanya butuh intelektual saja, tetapi keterampilan juga butuh,” ujarnya. (riz)

0 Komentar