Ia berharap Bandara Wiriadinata juga bisa beroperasi di malam hari.
“Beberapa waktu ke belakang saat Wing Air operasi setiap hari, mereka tidak bisa terbang lewat jam 16.00 karena alat yang belum siap di Bandara Wiriadinata. Kalau pesawatnya ATR 72, sangat canggih, tapi kesiapan alat di bandara untuk operasional malam saat itu, belum dimiliki, semoga sekarang sudah ada,” ungkapnya.
Peralatan pendukung penerbangan malam menurutnya sangat penting, agar nantinya bandara bisa membuka jadwal penerbangan atau menerima kedatangan pesawat di malam hari.
Mengingat dalam sehari penerbangan bisa melalui rute berbeda dan berkelanjutan datang maupun perginya.
Baca Juga:Suhu Politik Nasional Meningkat, Pepabri Ciamis Diminta Jaga Persatuan di Tahun Pemilu 2024PLN Paparkan Konsep Transisi Energi Indonesia untuk Menghadapi Tantangan Perubahan Iklim di Hadapan Presiden Jokowi
“Kemudian juga saya sarankan percepat membuat jalan ke Bandara Baru dari jalan Letjen Mashudi. Dulu sudah dibuatkan sebelumnya FS (feasibility study) maupun DED (detail engineering design) sepanjang 600 meter. Karena jalan Mashudi adalah jalan Provinsi, kita usulkan jalan akses ke Bandara dibangun Pemprov Jabar saja, sebab kalau dibebankan pada APBD Kota Tasik akan sangat berat,” papar Budi.
Dia menambahkan masuknya Citilink ke Tasikmalaya, bisa menjadi magnet kedepannya semakin banyak maskapai yang ikut masuk.
Tentunya, dengan pasti akan mendongkak perekonomian tidak hanya Kota Tasikmalaya tapi juga Priangan Timur.
“Sukses Pak Pj wali kota dan Komandan Lanud Wiriadinata, semoga awal penerbangan rencana 2 Oktober berjalan lancar. Artinya Citilink sudah pernah masuk Kota Tasik setelah Wing Air Lion Air Grup,” harap Budi.(rls/igi)
Baca berita dan artikel lainnya di Google News