Persoalan ini pun mengemuka sehari sebelum penyelenggaraan dilaksanakan sehingga kepolisian bersama unsur pemerintah dan Forkopimda pun turun. Ternyata penyelenggara memang belum melakukan komunikasi dengan masyarakat. “Pihak panitia mengakui, iya pak itu belum kami lakukan. Di sini letak miss-nya,” terangnya.
Hal tersebut tidak spontan event dibatalkan, bahkan kepolisian membantu menjembatani pertemuan. Di mana pertemuan itu menghadirkan perwakilan masyarakat dan juga pihak rumah sakit untuk duduk bersama. “Faktanya, mereka keberatan dengan hal (event) tersebut,” jelasnya.
Polisi juga masih memberikan kesempatan kepada penyelenggara untuk menangani kendala yang dihadapi. Namun sampai pagi hari penyelenggara pun pada akhirnya menyadari kekeliruan tersebut.
Baca Juga:Soal Kegaduhan Pembatalan Konser Musik, Ini kata Kesbangpol Kota TasikmalayaKonser Musik Batal, Komisi IV DPRD : Kota Tasikmalaya Tidak Anti Event
“Atas kesadaran tersebut maka kemudian pihak EO walaupun dengan berat hati mereka menunjukkan sikap kesatrianya untuk menyampaikan pembatalan kegiatan tersebut kepada warga masyarakat,” katanya.
Terkait dokumen perizinan yang sudah dikantongi, AKBP Zainal menjelaskan bahwa ada klausul khusus. Di mana ketika memang ada hal-hal yang membuat event tersebut memiliki dampak negatif. “Kegiatan tersebut dapat ditunda atau dibatalkan,” terangnya.
Koordinator aksi, Ardiana Nugraha menerangkan bahwa gerakan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap Kota Tasikmalaya. Salah satunya terkait event Break Out Day yang dibatalkan mendadak di hari H. “Kita melihat bahwa pembatalan secara mendadak khususnya event musik yang berlokasi di AP (Plaza Asia) itu akan menjadi preseden buruk baik Kota Tasikmalaya,” ujarnya.
Di mana pihaknya khawatir ke depannya Kota Tasikmalaya dianggap sebagai daerah yang tidak ramah. Tentunya hal tersebut bisa berdampak pada kepercayaan masyarakat luar termasuk investasi. “Karena Kota Tasik akan dianggap sebagai kota yang tidak ramah terhadap investasi, terhadap segala bentuk kegiatan atau event,” ucapnya.
Indikasi adanya intoleransi karena pihaknya menerima informasi yang beredar. Termasuk gerakan untuk membatalkan event konser musik tersebut. “Seolah sengaja ingin dibatalkan di akhir, kenapa enggak dari awal-awal,” imbuhnya.(*)