TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Perhubungan memetakan penempatan titik PJU dan menyisakan 191 untuk cadangan. Namun ternyata PJU cadangan sudah habis dipesan meskipun pengerjaan belum lama dimulai.
Hal tersebut diakui oleh Plt Kepala Dishub Kota Tasikmalaya A Jamaludin yang mangatakan bahwa peluang untuk pengajuan PJU sudah tidak bisa lagi terakomodir. Pasalnya 191 PJU cadangan sudah dipesan oleh masyarakat di berbagai wilayah. “Karena permintaannya PJU sudah muncul sejak awal tahun,” ucapnya.
Maka dari itu, pihaknya pun belum bisa mengakomodir lagi ketika ada pengajuan baru dari masyarakat. Termasuk pengajuan melalui kelurahan yang mengetahui kondisi wilayahnya. “Mudah-mudahan untuk tahun depan lagi,” terangnya.
Baca Juga:Otopsi Sudah Selesai, Orang Tua Korban Bilang Begini Soal Kasus Dugaan Aksi Begal di TasikmalayaUlama Warning Acara Konser Musik di Tasikmalaya, Perhatikan Nih!
Disinggung soal penempatan 191 PJU tersebut, pihaknya tidak ingat secara detail. Namun disinggung soal pemerataannya, pihaknya menegaskan bahwa penempatannya tidak menumpuk di satu atau dua wilayah saja. “Karena kami juga cek kondisi lapangannya,” ucapnya kepada Radartasik.id.
Soal kebutuhan PJU di jalan lingkungan termasuk akses ke TPU, Jamal mengonfirmasi hal tersebut bisa dilakukan. Ketika memang kondisinya lokasinya memungkinkan untuk pemasangan. “Ya itu bisa saja kalau memang dibutuhkan,” terangnya.
Disinggung PJU cadangan itu dipesan oleh caleg, pihaknya tidak melihat latar belakang kepentingan dan statusnya. Ketika memang masyarakat, kelurahan atau kecamatan mengusulkan maka akan dilayani. “Tapi di belakang itu kami juga tidak tahu,” imbuhnya.
Sebelumnya, Budayawan Tasikmalaya Tatang Pahat mengatakan bahwa hampir setiap pemasangan PJU selalu kental nuansa politis. Hal itu terlihat dari pemasangan PJU yang bersumber dari APBD semuanya berasal dari aspirasi DPRD. “Karena PJU ini memang selalu dibarengi kepentingan politik,” ucapnya.
Untuk PJU yang memang hasil dorongan DPRD, pihaknya mewajarkan jika itu diklaim oleh politisi. Namun PJU tenaga surya ini beda, di mana sumbernya dari bantuan pemerintah provinsi. “Tapi di tahun politik ini, pasti PJU tenaga surya ini pun akan dibidik juga untuk urusan politik,” terangnya.
Khususnya, kata Tatang, oleh para caleg baik petahana maupun pendatang baru. Di mana mereka ingin punya citra di masyarakat menghadapi Pemilu 2024. “Baik itu untuk citra calegnya, maupun parpolnya,” terangnya.(*)