JAKARTA, RADARTASIK.ID – Bank Syariah Indonesia atau BSI saat ini tengah berupaya mencari investor baru guna mengganti dua pemegang sahamnya yang mau hengkang. Yakni BNI dan BRI.
Seperti diketahui BSI merupakan hasil merger tiga bank syariah pelat merah. Yakni Bank Syariah Mandiri (BSM), BNI Syariah, serta BRI Syariah.
Meski begitu, saham terbesarnya masih dimiliki oleh BSM dengan jumlah 51, 47 persen. Sisanya BNI 23,24%, BRI 15,38%, serta ada saham yang dimiliki oleh masyarakat sebesar 9,91%.
Baca Juga:Gerombolan Bermotor Ganggu Warga Buntar yang Kerja Bakti, 9 Orang DiringkusGuru Honorer Rawan Terjerat Pinjol, Akibat Upah Kecil?
Rencananya, kedua bank akan melepas saham mereka di BSI, sehingga PT Bank Syariah Tbk itu harus segera mencari investor baru.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, membenarkan informasi ini.
Ia menyebut bahwa rencana pelepasan saham BRI dan BNI di bank syariah pelat merah itu merupakan bagian dari strategi melebarkan pangsa pasar BSI secara global.
BSI menargetkan jadi Top 10 Bank Syariah Global pada tahun 2025 mendatang.
“BSI mau nambah floating lagi. Dari pemegang saham pengendali kan Bank Mandiri, akan jadi pengendali selamanya dan ada strategis (investor). Jadi, BRI, BNI perlahan akan keluar dari BSI, ini kita lihat opportunity market,” ujarnya.
Sayangnya, hingga saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selaku pihak berwenang, belum menerima permohonan divestasi atau pelepasan kepemilikan saham dari BRI dan BNI.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkap bahwa pihaknya belum tentu mengizinkan pelepasan saham kedua bank pelat merah itu.
Hal ini lantaran BSI merupakan bank percontohan dalam skala besar dan masih baru. Sehingga ada persoalan yang harus diteliti dan diwaspadai ketika dua investornya mau hengkang.
“Nanti ada persoalan yang harus kita teliti dahulu, belum tentu kita izinkan,” katanya.
Baca Juga:Pemerintah Diminta Lebih Gencar Sosialisasikan Program Bantuan kepada MasyarakatCulture Women Studies, Melawan Redupnya Diskusi Anak Muda
Meski begitu ia juga menjelaskan bahwa rencana pelepasan saham BRI dan BNI merupakan hal yang biasa.