Setelahnya ada launching inisiatif pemajuan pembangunan dan kebudayaan melalui kembangan motif batik khas Dumaring versi batik cap. Launching dilakukan oleh Kepala Kampung Dumaring Salehuddin.
Dalam momen launching tersebut, Salehuddin memberikan kain batik motif khas Dumaring kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau Ir H Ilyas Natsir MM, Camat Talisayan Rusdiansyah SSos, dan Odjat Sujatnika sebagai penanggung jawab Program Kolaborasi Konservasi Hutan Desa Dumaring.
Kepala Disbudpar Kabupaten Berau Ir H Ilyas Natsir MM mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam Festival Rindu Dumaring. Kegiatan ini juga telah menunjukkan objek wisata TSD mempunyai potensi untuk lebih maju.
Baca Juga:Ekspedisi Kampung Dumaring (3): Kepala Adat Diterkam Buaya Dua Kali, 5 Menit Bergulat di Dalam AirSiswa-Siswi SMAN 11 Berau Antusias Ikuti Lomba Sayembara Karya dan Video Kreatif tentang Peduli Lingkungan
”Dumaring adalah salah satu Daya Tarik Wisata (DTW) baru untuk Taman Sungai Dumaring,” ujar Ilyas Natsir didampingi Kepala Kampung Dumaring Salehuddin.
Menurut Ilyas Natsir, Taman Sungai Dumaring merupakan objek wisata yang menggabungkan konsep wisata alam dan wisata buatan.
”Ini luar biasa. Ini hasilnya (Festival Rindu Dumaring) bisa kita lihat. Ini bisa mengembangkan atau bisa memancing ekonomi kreatif,” tutur Kepala Disbudpar Kabupaten Barau.
Dari Festival Rindu Dumaring itu, Ilyas Natsir melihat bahwa warga Kampung Dumaring telah mampu mengembangkan batik. Ini merupakan salah satu ekonomi kreatif. ”Pariwisata dengan ekonomi kreatif itu tidak bisa dipisahkan,” ujarnya.
Ilyas Natsir mengungkapkan ekonomi kreatif itu terdiri dari 17 sektor. Di antaranya tarian, musik, kriya, dan kuliner.
”Ini adalah bagian yang tidak terpisahkan daripada cita-cita Berau untuk mengganti Pendapatan Asli Daerah (PAD, Red) itu tidak lagi dari batu bara. Tetapi sedikit demi sedikit akan dialihkan pada pariwisata dan ekonomi kreatif,” tuturnya.