TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau Fisip Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melaksanakan workshop Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) dengan Kearifan Lokal di Ruang Rapat Fisip, Selasa- Rabu (15-16/8/2023). Tujuannya sebagai pengambil bahan internal dan eksternal untuk evaluasi total kurikulum ilmu sosial dan ilmu politik yang harus selalu update dalam menyesuaikan perkembangan yang cepat.
Hal itu disampaikan Ketua Jurusan Ilmu Politik Fisip Unsil Tasikmalaya Wiwi Widiastuti SIP MSi kepada Radar, Selasa (15/8/2023).
Kata Wiwi, Fisip Unsil akan merancang kualitas pembelajaran melalui kurikulum berbasis OBE dengan kearifan lokal. Untuk mencari parameter penting dalam Kurikulum OBE, pihaknya mengundang Dosen Unsoed yakni Dr Sofa Marwah SIP MSi.
Baca Juga:Dosen Unsil Tasikmalaya Beri Penyuluhan Cegah Stunting dengan Pangan Protein HewaniInforma Living Plaza Tasikmalaya Tawarkan Smart Set, Satu Paket Dapat 5 Jenis Furnitur, Harga Lebih Murah
Selanjutnya mengundang dari stakeholder seperti Bapelitbangda, KPU, Bawaslu, dan lainnya yang bersinggungan dengan Fisip Unsil. Tentunya mereka hadir untuk memberikan bekal untuk perubahan kurikulum Fisip yang lebih baik.
“Tujuannya untuk evaluasi total kurikulum dari Fisip. Sehingga ketika ke arah perubahan kurikulum, bisa menyesuaikan perkembangan yang cepat ini, apalagi ilmu sosial dan ilmu politik selalu update,” katanya kepada Radar, Selasa (15/8/2023).
Lalu, diikutsertakan para dosen, mahasiswa dan alumni Fisip ini, tentunya agar paham pelaksanaan asesmen dan evaluasi pencapaian pembelajaran merupakan basis untuk melakukan penjaminan mutu dan perencanaan strategi akademik. Tentunya hal ini berdampak pada perubahan tuntutan dalam berbagai aspek pelaksanaan pendidikan, mulai dari penentuan profil lulusan, penentuan capaian pembelajaran, perancangan kurikulum, asesmen capaian pembelajaran, evaluasi dan tindakan perbaikan berkelanjutan.
“Sebab saat akan penerapan kurikulum OBE, perlu melihat dari visi-misi Unsil dan Fisip, peningkatan kinerja, lulusan yang diharapkan dan apakah sejalan dengan mata kuliah yang ada,” ujarnya.
Oleh karenanya, sambung dia, dalam menyusun kurikulum baru tidak sederhana, perlu evaluasi total. Itu karena berdampak pada keseluruhan proses pendidikan dari rancangan kurikulum, perumusan tujuan dan capaian pembelajaran, strategi pendidikan, rancangan metode pembelajaran dan prosedur penilaian.