BUNGURSARI, RADSIK – Pemkot Tasikmalaya mendorong masyarakat lebih peka dan sensitif terkait bahaya stunting.
Khususnya pada momentum peringatan Hari Keluarga Nasional tahun 2023 yang mengangkat tema ‘Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju’.
Hal itu diungkapkan Pj wali kota Cheka Virgowansyah saat memimpin apel gabungan dan rangkaian kegiatan di lapangan upacara Bale Kota.
Baca Juga:Masyarakat Diminta Berhati-hati Bermain Layangan Dekat Jalan Raya dan Kabel Listrik762 Orang Terdaftar Sebagai Bacaleg di Kabupaten Ciamis
Menurutnya, masyarakat harus menyadari bahaya stunting dan memperkuat langkah dalam mencegah dan menuntaskan persoalan stunting di Indonesia.
“Momen ini pun, kita melaksanakan penyerahan simbolis pemberian paket makanan bagi 100 balita stunting dan 50 orang keluarga risiko stunting. Semoga apa yang kita berikan ini bermanfaat dan juga masyarakat bisa turut andil mencegah atau berupaya mengantisipasi pertumbuhan stunting,” ujarnya, Senin (7/8/2023).
Berdasarkan data dan survey status gizi Indonesia (SSGI) 2022, lanjutnya, stunting di Kota Tasikmalaya berada di angka 22,4 persen.
Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi penurunan sebesar 6,5 persen.
Sedangkan berdasarkan data E-PPGBM, angka stunting di Kota Tasikmalaya berada di angka 12,22 persen atau 5.395 anak.
“Melalui program One ASN One Stunting, alhamdulillah saat ini telah 845 baduta (balita di bawah dua tahun) yang sebelumnya stunting telah dinyatakan memiliki gizi normal. Harapan kepada ASN yang anak asuhnya masih dalam kondisi stunting untuk terus memantau dan melakukan intervensi,” tegasnya.
Pihaknya juga terus berupaya untuk lebih mengoptimalkan program percepatan penurunan stunting.
Salahsatunya melaksanakan program Dapur Masyarakat Khusus Anak Stunting (Damaskus) yang untuk tahap awal akan dilaksanakan di 3 Kecamatan yakni Cipedes, Kawalu dan Mangkubumi).
Baca Juga:Misterius! Ibu Muda di Kabupaten Ciamis Ini Menghilang Tinggalkan Suami dan 2 Anak di RumahUjian SIM Pakai Trek Baru Mulai Hari Ini, Tak Ada Lagi Trek Zig-Zag dan Angka 8
Melalui program Damaskus ia berharap dapat memastikan bahwa anak stunting mendapatkan nutrisi yang baik.
“Untuk memantau perkembangan anak stunting ke depan akan dapat dilihat melalui aplikasi atau sistem Pemantauan Anak Stunting Terintergrasi (Pasti),” kata dia.
Menurutnya stunting tidak hanya disebabkan karena nutrisi namun juga dapat dipengaruhi oleh hal lain seperti masalah sanitasi.