Tentang bullying, ia pun pernah sebagai korban saat sekolah dasar. Namun ia punya tekad untuk bangkit dengan semangat lebih, sehingga bisa mencapai saat ini pensiunan perwira tinggi Polri.
“Jangan sampai terjadi bullying di lingkungan masyarakat atau lembaga pendidikan lagi. Sebab saya pernah merasakannya sampai pindah sekolah, oleh karenanya harus bisa saling menghargai satu sama lainnya,” katanya.
Lalu soal permasalahan anak terkana hukum, tentunya perlu dibantu agar mendapatkan haknya. Sebab, masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki dan melanjutkan hidupnya.
Baca Juga:SMP Swasta Kota Tasikmalaya Kian Terancam, Ini Kata AkademisiDosen Penjas Unsil Tasikmalaya Bekali Karang Taruna Desa Setiawaras Tips Tangani Cedera Olahraga
“Perlu bantuan hukum baik anak sebagai pelaku ataupun korban sehingga bisa melihat langsung kondisi sebenarnya. Apakah terpaksa untuk melanjutkan hidupnya, kalau seperti Arul ini memang karena terpepet oleh kemiskinan yang dialami keluarganya,” ujarnya.
“Bahkan tetap bisa mendapatkan jaminan sosial dan pendidikannya,” tambahnya.
Selanjutnya, memandang kepolisian ini bukan hanya sebagai penegak hukum. Tetapi juga sisi kemanusiaan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. “Oleh karenanya ketika ada anak terkna hukum seperti Arul, tetapi Polres Tasikmalaya membantunya dengan menjadikan anak angkatnya agar bisa menjadi seseorang lebih baik lagi. Artinya tugas kepolisian bukan hanya keamanan dan ketertiban masyarakat
juga harus bisa mengayomi masyarakat,” ujarnya.
Pemeran Utama Film Arul Miftahul Huda menjelaskan setelah mendapat berbagai cobaan hingga ditolak di kampungnya karena mencuri. Kini hidupnya lebih baik setelah menjadi anak angkat Polres Tasikmalaya dan kini belajar serta melanjutkan hidupnya di salah satu pondok pesantren Tasikmalaya.
“Ingin lebih baik lagi, karena ternyata semua orang perhatian dengan saya. Dengan kebaikan orang tersebut, ketika sudah sukses kelak, ingin membantu orang lain yang senasib waktu kecilnya,” katanya.(riz)