TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Para penyandang disabilitas Kota Tasikmalaya di LPK Insan Siliwangi dilatih cara mengoperasikan komputer oleh Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) DCI Tasikmalaya dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) pada 24-29 Juli 2023.
Ketua STMIK DCI Tasikmalaya Zeni Muhamad Noer ST MKom mengatakan pelatihan komputer bagi penyandang disabilitas Kota Tasikmalaya itu sebagai bentuk kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi STMIK DCI Tasikmalaya.
Tentunya itu sesuai dengan regulasi yang ada yakni Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi dan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Hak dan Kewajiban Dosen.
Baca Juga:Beruntung! Nasabah BRI Unit Cisaruni Singaparna Tasikmalaya Raih Hadiah Mobil dari Panen Hadiah SimpedesPGMI Kota Tasikmalaya Deklarasi Guru Madrasah Berkualitas, 600 Orang Sudah Dapat Insentif Berkelanjutan
”Momentum ini sebagai representasi dosen-dosen STMIK DCI dalam mengabdi untuk masyarakat. Untuk saat ini pelatihan komputer mengambil disabilitas agar memiliki kompetensi komputer dan digital marketing,” katanya kepada Radartasik.id, Senin 24 Juli 2023.
Mengapa penyandang disabilitas Kota Tasikmalaya yang dilatih komputer dan digital marketing? Ini mengingat berdasarkan Pasal 31 UUD 1945 bahwa setiap warga negara mempunyai kewajiban mendapatkan pendidikan.
Dengan dasar itulah tantangan baru bagi STMIK DCI Tasikmalaya untuk mengasah kepekaan perguruan tinggi terhadap penyandang disabilitas Kota Tasikmalaya.
”Concern-nya STMIK DCI dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat tidak melihat siapa pun sehingga penyandang disabilitas juga memiliki hak yang sama menerima pendidikan dan pelatihan,” ujar Zeni Muhamad Noer.
Proses Latihan Penyandang Disabilitas Kota Tasikmalaya
Menurut Zeni Muhamad Noer, para penyandang disabilitas Kota Tasikmalaya itu akan dilatih 12 instruktur dari STMIK DCI Tasikmalaya selama 7 hari.
Itu mulai teori dan praktek pengenalan dasar komputer hingga pelatihan pembuatan platform digital marketing.
”Target bisa mengenalkan produk penyandang disabilitas seperti lukisan, anyaman, dan lainnya di-posting sendiri di aplikasi digital marketing dan bisa nge-link ke marketplace sudah ada shopee dan lainnya,” kata Zeni Muhamad Noer.