“Data ini buktinya. Nama warga, gambar rumah, titik koordinat, dan lainnya ada semua. Kalau mau dikomparasikan dengan data secara umum,” ungkapnya.
“Rilis resmi datanya akan secepatnya ditetapkan lewat Surat Keputusan Kepala Daerah. Hanya informasi sementara yang bisa kami sampaikan dari 40.580 tidak seluruhnya masuk kategori miskin dan sangat miskin. Berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan dari pendataan praja IPDN yang kemarin magang di 69 kelurahan,” sambung dia.
Ia menjelaskan bahwa proses verifikasi dan validasi data oleh mahasiswa magang dari IPDN tidak hanya dilakukan dengan metode sampling. Namun juga door to door dengan merujuk pada data PPPKE yang dipadupadankan dengan data kependudukan. Sehingga hasilnya akan lebih akurat.
Baca Juga:Memperingati Hari Bhayangkara ke-77, Polri Harus Semakin PresisiPj Wali Kota Tasikmalaya: Tak Perlu Waswas Berkurban, Pemkot Pastikan Zero PMK
“Setelah diverifikasi hanya 24 ribuan saja (warga miskin di Kota Tasikmalaya). Sisanya tidak miskin. Jadi ke depan, ketika ada program bantuan dari APBD, pemkot tidak akan menyentuh 16 ribuan data yang terkoreksi, melainkan memprioritaskan 24 ribu warga yang secara faktual benar-benar butuh bantuan. Misal dari kondisi rumah warga tertentu mau roboh dan lain-lain berdasarkan data dan foto di lapangan. Itu jadi prioritas untuk masuk pada program Rumah Tidak layak Huni (Rutilahu),” paparnya mencontohkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tasikmalaya H Asep Maman Permana mengakui penghimpunan data yang dilakukan para mahasiswa magang IPDN adalah valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pihaknya secara prinsip sudah mengoptimalkan perangkat aplikasi yang dimiliki dalam percepatan pelayanan dan akurasi upaya kebijakan agar lebih tepat sasaran.
“Setelah data ini tersajikan dengan valid, tindaklanjutnya mau bagaimana, itu tergantung pimpinan. Hanya yang jelas ini sudah jelas valid,” tegasnya.
Kominfo sendiri akan menyiapkan dukungan dari sisi updating data kemiskinan Kota Tasikmalaya dan stunting yang tentunya sangat dinamis.
Salah satunya melakukan peningkatan aparatur kelurahan, operator yang mengoperasikan aplikasi itu di setiap wilayah.