TASIKMALAYA, RADARTASIK,ID – Hasil penarikan retribusi parkir di Kota Tasikmalaya menjadi temuan LHP BPK. Pasalnya uang yang terkumpul sangat jauh dari nilai target.
Selain temuan lift GCC, pengelolaan retribusi parkir pun tak luput dari perhatian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Laporan Hasil Pemeriksaan atas pengelolaan keuangan Pemkot di Tahun 2022.
Hal ini terkonfirmasi Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Muslim MSi. Menurutnya, dari total retribusi parkir yang semestinya, BPK menilai adanya kekurangan penyetoran pendapatan terhadap kas daerah.
Baca Juga:Soal Penataan Cihideung, Ketua Komisi II DPRD Bilang BeginiBacaleg PAN Kota Tasikmalaya 47% Milenial
Hal itu, kontan mesti menjadi perhatian bersama supaya ke depan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor tersebut bisa optimal dan tidak banyak berceceran. “ Benar kaitan parkir sejak awal kita sudah tegaskan supaya diperhatikan.
Memang ada temuan, misal pendapatan berapa disetorkan berapa. Kurang setor intinya. Angka pastinya kita belum cek dokumen, nanti malam baru akan kita bahas dengan Pemkot,” kata dia kepada Radar, Jumat (12/5/2023).
Menurutnya sejak pertengahan tahun pihaknya sudah pesimis pendapatan dari sektor retribusi parkir bisa optimal.
Alhasil, dari capaian target kinerja Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya dalam melakukan pengelolaan retribusi parkir tahun 2022 hanya tercapai sekitar 33 persenan dari target awal.
“Yang masuk ke kas daerah itu cuma Rp 800 jutaan. 33 persen lah, dari target Rp 2,8 miliar, berarti tidak tercapai sekitar Rp 2 miliar,” tutur Muslim.
Ketua DPC PDI-P Kota Tasikmalaya ini menceritakan Pemkot tak kunjung melakukan inovasi dalam mengelola parkir.
Dan masih menggunakan metode jadul, sehingga target pendapatan yang sejatinya masih belum tergali sama sekali tidak tercapai.
Baca Juga:Ingat Nih!!! Nomor Urut Bacaleg Bisa Jadi BerubahSimak Nih, Penjelasan PKL Cihideung Sampai Pasang Tenda
“Potensi di lapangan secara kasat mata juga sudah pada tahu lah. Mesti lebih dari itu. Sekarang target Rp 2,8 miiliar kok tidak terkejar, artinya ini mesti ada pembenahan, masa begitu-begitu terus pola pengelolaannya,” analisis dia.
Muslim menceritakan sehari lalu dia sempat sampling ke lapangan untuk berbincang dengan juru parkir. Di mana, sejatinya petugas siap ketika harus menyetorkan langsung ke bank atas uang retribusi parkir yang mereka dapat di jalan.