JAKARTA, RADARTASIK.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek siapkan kuota PPPK Guru 2023 sebanyak 600.000 lebih.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan atau GTK Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengungkapkan total Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K guru yang lulus seleksi PPPK Guru 2021 dan seleksi PPPK Guru 2022 mencapai 544.292 orang.
Dari 544.292 P3K guru tersebut, menurut Nunuk Suryani, sebanyak 293.860 guru yang mengikuti seleksi 2021 sudah pemerintah angkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) PPPK pada 2022.
Baca Juga:Hardiknas 2023: Plh Gubernur Jabar Komentari Program Merdeka Belajar, Bebas Boleh, Bablas Jangan!Kemenpan RB Minta BKN Evaluasi Kelulusan Seleksi PPPK, Ini Persyaratan yang Harus Berubah
Kemudian, kata Nunuk Suryani, sebanyak 250.432 guru yang mengikuti seleksi pada 2022 telah secara resmi pemerintah nyatakan lulus pada 14 April 2023. Mereka akan pemerintah angkat menjadi ASN PPPK.
Nunuk Suryani menerangkan pelaksanaan seleksi PPPK guru merupakan komitmen penuh pemerintah untuk memperjuangkan kesejahteraan guru. Jika tenaga pendidik sejahtera maka akan terjadi peningkatan profesionalitas guru. Akhirnya berdampak baik bagi pada murid di seluruh Indonesia.
”Kemendikbudristek terus melakukan kerja-kerja lintas sektoral, termasuk dengan Kemenpan RB, Kementerian Keuangan, dan pemerintah daerah,” ujar Nunuk Suryani pada pertengahan April lalu dalam acara SAPA GTK episode ke-13 di kanal Youtube GTK Kemendikbud.
Maka dari itu, pihaknya meminta setiap pemerintah daerah (pemda) di seluruh Indonesia memanfaatkan kuota PPPK Guru 2023 itu dengan megajukan usulan formasi semaksimal mungkin.
Sementara itu, salah seorang guru yang hadir pada acara SAPA GTK, Linda Haerunnisa, menceritakan setelah menjadi ASN P3K, dia lebih percaya diri karena kesejahteraannya lebih baik dari sebelumnya. Kini dia lebih terpacu untuk menjadi guru profesional.
”Ini yang menjadi motivasi saya untuk menambah ilmu agar apa yang saya dapatkan sesuai dengan kompetensi saya,” ujar Linda Haerunnisa, guru SDN Gambir 01 Pagi Jakarta Pusat.
Senada dengan Linda Haerunnisa, guru SDN 34 Cakranegara Mataram NTB Putri Zulzali mengaku bersyukur telah menjadi ASN P3K. Kini pendapatannya meningkat, berbeda dengan saat dia masih menjadi tenaga honorer.