TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah yang masuk kategori rawan bencana alam di Jawa Barat, bahkan nasional.
Pasalnya, daerah yang memiliki 39 kecamatan dan 351 desa ini terdapat semua potensi bencana alam.
Seperti tsunami, gunung api, gempa bumi, longsor, banjir dan pergerakan tanah.
Baca Juga:Dilema Mahasiswa STMIK Tasikmalaya, Soal Perpindahan Belum JelasHasil GP Argentina: Ducati Borong Podium, Marco Bezzecchi Juara
Masuknya Kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah rawan bencana, dengan data kejadian bencana sejak Januari-Maret 2023 sudah mencapai 52 kejadian.
Rinciannya, 16 bencana tanah longsor, kebakaran bangunan 25, angin kencang 6, banjir 1, hujan lebar 1, angin puting beliung 1 dan lain-lain 2 dengan total 52 bencana.
Akibat dari bencana tersebut, 31 rumah terdampak. 20 rusak berat, 5 rusak sedang, 4 rusak ringan dan 2 terancam.
Lima orang juga terkena dampak bencana-bencana tersebut, di antaranya 1 luka-luka, 3 meninggal dunia dan 1 mengungsi.
Kemudian, untuk fasilitas umum yang terkena dampak yakni 1 sarana pendidikan, 6 jalan dan 2 irigasi.
Waspadai Cuaca Ekstrem
Kabid Darlog pada BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna Somantri mengatakan, cuaca ekstrem belakang ini harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat.
Karena dengan tingginya curah hujan yang sesekali disertai angin kencang berpotensi terjadi berbagai bencana alam.
Baca Juga:Dua Pembalap Tim Valentino Rossi Borong Podium, Brad Binder Juara Sprint Race GP ArgentinaKemendikbudristek Minta STMIK Tasikmalaya Terbuka Soal Pencabutan Izin
Mulai dari tanah longsor, pergerakan tanah, banjir atau angin puting beliung.
“Tahun ini saja, akibat cuaca ekstrem longsor yang terjadi sebanyak 16, angin kencang 6, banjir 1 dan angin puting beliung 1,” ujarnya kepada Radar, tadi malam.
Bahkan, kata dia, yang terbaru adalah tanah longsor yang menutupi badan jalan penghubung tiga desa, Desa Wandasari, Desa Bojongkapol dan Desa Campakasari Kecamatan Bojonggambir.
“Penanganan longsor itu kita laksanakan pada Jumat-Sabtu. Longsornya terjadi pada Jumat, 31 Maret 2023 sekitar pukul 18.30 WIB,” ujarnya.
Kurnia menjelaskan, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Kampung Pasirtilu RT/RW 03/15 Desa Kertanegla Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya berdampak pada akses jalan yang menghubungkan antar tiga desa tersebut.
“Jalan tersebut tertutup tanah secara total dan kendaraan roda 2 maupun roda 4 tidak bisa lewat. Kami dibantu unsur lainnya melakukan evakuasi material tanah longsor agar jalan bisa segera dilalui kendaraan,” ungkapnya, menjelaskan.