SUKARATU, RADARTASIK.ID – Aktivitas longsoran batuan di lereng Gunung Galunggung sudah berhenti dan tidak ada lagi longsor susulan sejak Sabtu dan Minggu 11-12 Maret 2023.
Hal tersebut setelah Pos Pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Galunggung mengecek aktivitas langsung ke sekitar kawah Galunggung.
Ketua Pos Pemantauan dan Pengamat Gunung Api Galunggung PVMBG, Gradita Trihadi mengatakan hasil pantauan untuk longsoran batuan sudah tidak terjadi lagi.
Baca Juga:Sambut Kurikulum Merdeka, SMPN 1 Kota Tasikmalaya Tingkatkan Kompetensi Guru1.040 Warga Desa Sukamaju Terima Sertifikat dari Program PTSL
“Untuk aktivitas vulkanik tidak ada kenaikan signifikan dari Galunggung. Adapun untuk kejadian longsor batuan ini adalah susulan dari kejadian tahun 2017 lalu,” kata Gradita kepada Radar.
Menurut Gradita, dari pantauan seismograf dan mitigasi bencana, aktivitas Galunggung masih normal, tidak ada dampak dari longsor batuan tersebut.
“Adapun bagi masyarakat yang ingin mengetahui aktivitas Galunggung bisa melihat di aplikasi Magma Indonesia. Pada intinya PVMBG sudah mengeluarkan rekomendasi kepada masyarakat untuk tidak turun ke kawah,” kata dia.
Karena, tambah dia, potensi bahaya longsor di lereng atau kawah tidak bisa terprediksi dan longsoran masih bisa terjadi jika curah hujan tinggi.
Anggota Pos Pemantauan PVMBG Galunggung Yudi menambahkan, pihaknya langsung turun melihat ke sekitar kawah yang terjadi longsor batuan.
“Aktivitas longsor sudah berangsur berkurang bahkan tidak kembali terjadi. Yang jelas masyarakat tetap tidak turun ke kawah, sesuai rekomendasi PVMBG Gunung Galunggung,” ujar dia. (dik)