BANJAR, RADSIK – Wali Kota Banjar Hj Ade Uu Sukaesih melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua lokasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Banjar, Senin (26/12/2022). Sidak dalam rangka sosialisasi perluasan uji coba kewajiban transaksi pembelian BBM JBT Biosolar dengan menggunakan QR Code.
SPBU yang dikunjungi di Jalan Letjen Suwarto Pertigaan Parungsari Kota Banjar. “Kunjungan ke beberapa SPBU di Kota Banjar ini untuk pengecekan langsung implementasi program penyaluran BBM tepat sasaran di Kota Banjar,” jelas orang nomor satu di Kota Banjar ini.
Menurutnya, setiap pembelian BBM Biosolar diwajibkan menunjukan QR Code dengan melakukan registrasi atau pendaftaran melalui website resmi pemerintah atau dengan bantuan petugas SPBU mulai 26 Desember. “Mulai tanggal 26 Desember, pembelian BBM Biosolar harus menunjukan QR Code dari Aplikasi My Pertamina,” katanya.
Baca Juga:Berupaya Tingkatkan Pengelolaan BUMDesSegera Revitalisasi Pasar Pananjung
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Kebijakan itu mengacu kepada Peraturan Presiden nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Serta Surat Keputusan Kepala BPH Migas No 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020 tentang Pengendalian Penyaluran JBT oleh Badan Usaha Pelaksana Penugasan Pada Konsumen Pengguna Transportasi Kendaraan Bermotor untuk Angkutan Orang atau Barang.
Dalam kesempatan itu, wali kota melakukan sosialisasi kepada beberapa pengemudi atas pemberlakuan kebijakan tersebut, kendati SPBU tersebut masih melayani konsumen yang belum mempunyai QR Code untuk pembelian BBM jenis Biosolar. “Dengan kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi potensi tindakan penyalahgunaan penyaluran subsidi yang tidak tepat penggunanya sehingga subsidi dapat tepat dinikmati oleh konsumen pengguna sesuai ketentuan,” kata wali kota. (cep)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!