CIHIDEUNG, RADSIK – Suasana akhir pekan di kawasan Pedestrian HZ Mustofa dan Cihideung, diramaikan sejumlah perupa daerah. Mereka memeriahkan festival seni akhir tahun 2022, bertajuk Syukur Waktu 11, Melukis Bareng On The Spot.
Panitia memberikan waktu selama 2 hari bagi para seniman untuk membereskan lukisan yang dibuat. Kegiatan melukis bareng itu menjadi daya tarik masyarakat yang sedang melintas di jalan HZ Mustofa. Mereka nampak terlihat kagum melihat hasil lukisan yang dibuat.
Beberapa perupa terlihat menggambarkan suasana jalan semi pedestrian di Kota Tasikmalaya yang saat ini sedang booming pada kanvas. Ada juga yang melukis Tasikmalaya pada zaman dahulu dan Masjid Agung.
Baca Juga:Remisi Hanya Untuk Dua NapiPadamkan Api, Petugas Dobrak Toko Helm
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
“Kita berikan tema Tasikmalaya secara utuh, baik itu Tasikmalaya di masa lalu, saat ini, maupun secara imijinasi Tasikmalaya Ke depan,” ujar Ketua Komunitas Cermin Tasikmalaya Ashmansyah Timutiah disela kegiatan, Sabtu (24/12/2022).
Menurutnya acara lukis bareng untuk mengekpresikan dan memperkenalkan tempat-tempat yang ada di Kota Tasikmalaya. Pria dengan sapaan akrab Acong itu menjelaskan, sebanyak 40 orang mengikuti acara festival ini. Hasil lukisan para seniman itu nantinya akan dipamerkan hingga puncak acara.
“Nanti hasilnya lukisan ini kita akan dilelang, alhamulilah tadi juga sudah ada yang terjual satu,” tandasnya.
Salah seorang perupa Yusa Widiana sangat antusias mengikuti kegiatan itu. Setiap tahun dia selalu ikut serta meramaikan acara Syukur Waktu. Kemarin, pria yang sudah puluhan tahun bergelut di dunia seni lukis itu membuat lukisan imajinatif tentang Tasikmalaya di masa yang akan datang. “Karena menghayal itu lebih realistis dari pada berhitung,” ucapnya
Yusa menambahkan, Syukur Waktu 11 menjadi sebuah kerinduan antar seniman yang sudah lama tidak menyelenggarakan sebuah kegiatan secara offline. “Alhamdulilah tentunya sangat meriah dan gembira, kemarin-kemarin kan acara daring, sekarnag kita offline jadi ada kerinduan untuk bertemu, kerinduan berkarya bersama, dan yang penting bisa bersilaturahmi,” ungkap Yusa. (igi)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!