TASIK, RADSIK – Lagi, Pasar Ciawi Kabupaten Tasikmalaya kembali terbakar, Minggu (18/12/2022) sore. Kebakaran terjadi sekitar pukul 15.30. Akibatnya 158 kios terbakar dengan kerugian mencapai miliaran rupiah.
Pantauan Radar, akibat kejadian tersebut satu perempuan pingsan karena kios miliknya beserta semua dagangan habis terbakar. Perempuan tersebut pun langsung digotong dan dibawa ke Puskesmas Ciawi.
Sebagian kios, saat kejadian kebakaran masih melakukan aktivitas jual beli dan sisanya tutup. Terjadinya kebakaran tersebut menimbulkan kepanikan pedagang yang langsung berupaya mengamankan barang dagangannya.
Baca Juga:Komitmen Awal Jadi Pemicu PemotonganOrmas Pantau Tempat Keramaian
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Semakin sore, kobaran api semakin besar, kepulan asapnya bisa terlihat jelas dari jarak sekitar 2 km. Petugas pemadam kebakaran pun berdatangan beserta aparat kepolisian, TNI, petugas kesehatan dan relawan lainnya.
Sekitar tujuh armada Damkar yang diturunkan untuk memadamkan api yang membakar ratusan kios itu. Bukan hanya Damkar Kabupaten Tasikmalaya saja, namun juga melibatkan Damkar Kota Tasik, Ciamis dan Sumedang.
Seketika, area parkiran sudah dipenuhi barang dagangan yang diangkut pemiliknya dari kios. Sementara di area dalam pasar, petugas dibantu warga sibuk memadamkan api yang sudah merambat ke ratusan kios.
Salah seorang pedagang pakaian, Diva Rosela (24) ikut mengevakuasi barang dagangannya meski kiosnya tidak ikut terbakar. Dia khawatir api terus menjalar ke depan dan membakar kiosnya. “Lebih untuk jaga-jaga saja, khawatir api ke kios saya juga,” ungkapnya.
Perempuan asal Pakemitan Kidul tersebut mengaku hari itu dia tidak berjualan karena Minggu cenderung sepi. Namun dia kaget saat diberitahu pasar kebakaran dan langsung datang untuk mengamankan barang. “Ini saya masih gemetar, karena kebakaran yang sebelumnya (2021) kan di blok saya,” ungkapnya.
Meski kiosnya luput dari amukan si jago merah, Diva mengatakan tempat berjualan ibunya berbeda nasib. Karena ibunya berjualan di kios yang berada di Blok C. “Kalau kios yang ditempati ibu saya kebakar,” katanya.
Baca Juga:Tung DesemberPemdes Pagerageung Terima Bantuan Bedah Rumah
Diceritakan Diva, kios ibunya pun saat itu sedang dalam kondisi tutup. Namun saat ibunya datang ke lokasi, api belum meluas sehingga barang dagangannya masih bisa dievakuasi. “Karena pas datang api masih di area belakang, jadi masih sempat mengamankan barang,” terangnya.