KARANGPAWITAN, RADSIK – Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman menyaksikan kegiatan evakuasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Klinik Atma Kampung Cipatat Desa Cimurah Kecamatan Karangpawitan, Kamis (27/10/2022). Sebanyak 28 pasien ODGJ itu akan dirawat Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor.
Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman menuturkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut telah menemukan 2.700 pasien dari jumlah 3.500 pasien ODGJ di Kabupaten Garut. “Alhamdulilah kita sudah bisa menemukan 60% (ODGJ). Ini prestasi, dan rakyat kita tidak ada yang dipasung, makanya saya tanya ada yang dipasung nggak,” ujarnya.
Wabup menginginkan tidak ada pasien ODGJ yang dipasung. Untuk itu, pihaknya akan langsung turun ke lapangan jika terdapat laporan yang menyebutkan terdapat pasien ODGJ yang dipasung di Kabupaten Garut. “Tidak ada (yang dipasung). Kalau ada yang dipasung nanti laporkan, kami akan turun langsung ke lapangan, karena kita yang dipasung itu harus nol ya, karena sama saja sama-sama (penyakit), penyakit jiwa juga sama penyakit pak gitu,” tambahnya.
Baca Juga:Investor Ritel Incar Saham ASBersiap Hadapi Porprov Jabar
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Perwakilan Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi (RSJMM) Bogor Iyep Yudiana menyampaikan terima kasih kepada lintas sektor di Kabupaten Garut yang telah mendukung kegiatan evakuasi pasien ODGJ di Kabupaten Garut. Ia berharap, pelayanan kesehatan jiwa dapat menjadi perhatian, khususnya di Kabupaten Garut. “Karena kalau tidak didukung oleh komitmen dari tingkat pimpinan pihak kabupaten, kemudian dari lintas sektornya, kemudian dari pelaksana pelayanan kesehatannya, mungkin pelayanan kesehatan jiwa tidak akan maju-maju,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, Klinik Atma Karangpawitan merupakan bentuk kemajuan pelayanan kesehatan jiwa, di mana Klinik Atma merupakan klinik khusus penanganan jiwa yang memiliki tempat dan pelayanan sendiri. “Alhamdulillahnya di Garut sudah berdiri Klinik Atma Karangpawitan yang sebetulnya kalau kami berkunjung di 24 kota/kabupaten di Jabar, memang belum ada klinik khusus untuk penanganan jiwa. Masih nginduknya ya mungkin di puskesmas, di rawat jalan RSUD gitu ya,” lanjutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Garut dr Maskut Farid menjelaskan, ada beberapa tujuan yang saat ini sedang diusahakan Dinkes Garut. Di antaranya pihaknya ingin Garut bebas dari pemasungan pasien ODGJ. Selain itu, menginginkan semua pasien ODGJ bisa mendapatkan pengobatan secara teratur.