TAROGONG KIDUL, RADSIK – Intensitas hujan saat ini cukup tinggi. Tidak seimbangnya kapasitas daya serapan air dengan intensitas hujan akan berpotensi terjadinya bencana. Untuk itu, warga Kabupaten Garut diimbau selalu waspada dengan potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Satria Budi menjelaskan, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) curah hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Garut diprediksi akan terus terjadi hingga Januari 2023. Wilayah Garut pun dimasukan ke dalam daftar daerah dengan curah hujan melebihi ambang batas 150 mm per hari di data model prediksi cuaca numerik.
“BMKG telah merinci bahwa intensitas hujan yang melanda Garut kurang lebih mencapai 200 mm per hari. Sementara kapasitas maksimum serapan air hujan di wilayah Garut hanya 150 mm per hari,” ucap Satria. Dengan begitu, lanjut Satria, ada sekitar 50 mm air hujan yang tidak terserap. Itu berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Baca Juga:Tak Perlu Penyatuan SimbolDari Li ke Li
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Oleh karena itu masyarakat diimbau tetap waspada akan potensi terjadinya bencana yang bisa kapan saja terjadi. Ia juga meminta kepada siapa pun yang mengetahui adanya potensi bencana di daerahnya segera melaporkannya kepada pihak terkait. Hal itu bertujuan agar penanganan bisa dilakukan dengan tepat dan guna meminimalisir adanya korban jiwa.
Satria mengatakan, tingginya curah hujan di Kabupaten Garut kemungkinan berlangsung pada November. “Tingginya curah hujan ini kemungkinan berlangsung di Garut pada November 2022, meski telah dimulai pada Oktober ini,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Garut dilanda beberapa bencana, seperti banjir dan tanah longsor. Terakhir, longsor terjadi di Jalan Raya Banjarwangi Kecamatan Banjarwangi, Sabtu (22/10/2022) malam. Material berupa tanah, pepohonan dan batu tiba-tiba turun ke jalan usai hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Material tanah sempat menutup jalan.
Kapolsek Banjarwangi Iptu Amirudin Latif mengatakan, terdapat dua titik longsor di wilayah yang sama dengan waktu yang hampir berbarengan. “Pertama di Jalan Patrol dan yang kedua paling parah di Jalan Ciawitali,” kata Amir, Minggu (23/10/2022).