Meraup Untung dari Keramba Jaring Apung

Meraup Untung dari Keramba Jaring Apung
BUDIDAYA IKAN. Kawasan Pantai Timur yang banyak terdapat keramba jaring apung, sebagai tempat budidaya ikan laut. Foto: Deni Nurdiansah/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

PANGANDARAN, RADSIK – Budidaya ikan laut  di Keramba Jaring Apung ternyata masih dilakukan di Kabupaten Pangandaran. Terutama di Pantai Timur.

Salah seorang pengelola Keramba Jaring Apung Hamami mengatakan, biasanya ikan laut yang dipelihara atau dibuddiaya adalah jenis ikan kerapu. ”Ada kerapu tikus, cantrang, cobia dan lain-lain,” katanya kepada Radar, Kamis (13/10/2022).

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Puluhan Rumah RetakKorban Hanyut Ditemukan Meninggal

Selain itu, ikan jenis bawal bintang dan baramundi, banyak dibudidaya di kerambah jaring apung. “Baramundi juga banyak diminati,” ungkapnya.

Biasanya, ikan di kerambah apung itu suka diberi makan ikan rucah sebagai pakan. “Biasanya sengaja beli dari nelayan, Rp 2 ribu per ekornya,” katanya.

Jika tidak dengan ikan rucah, biasanya pakan diganti menggunakan pelet. “Biasanya menggunakan jenis megami, yang disukai ikan laut,” jelasnya.

Biasanya, sekitar 2 kuintal ikan jenis kerapu bisa dihasilkan dari keramba ini. “Sudah ekspor, untuk kerapu tikus bisa sampai ke China,” jelasnya.

Selain China, Singapura dan Malaysia menjadi tujuan utama ekspor kerapu. “Ikan kerapu banyak diminati juga oleh negara Hongkong, untuk olahan makanan di restoran,” ungkapnya.

Untuk lokal, kata dia, peminatnya tidak sebanyak dari luar negeri. “Kebanyakan memang diekspor,” ujarnya. (den)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

0 Komentar