SARIWANGI, RADSIK – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Ketahanan Pangan (PbM-KP) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya menyelenggarakan edukasi dan pendampingan usaha untuk meningkatkan ketahanan pangan guru madrasah diniah melalui pembentukan central “LaBar” ikan nila di Desa Linggasirna Kecamatan Sariwangi, Rabu (12/10/2022).
Ketua PbM-KP Unsil Gugum Gumilar SPd MPd mengungkapkan, prioritas peserta yang diikutsertakan dalam kegiatan ini adalah guru-guru madrasah diniah yang ada di dusun Cisompok, Cikadu dan Bojong. Dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 52 orang yang berasal dari delapan sekolah diniah.
Kata dia, para guru ini dianggap tepat untuk mendapatkan program ini. Nantinya akan diberiakan pengetahuan atau edukasi serta pendampingan dalam pembibitan ikan nila dimulai dari larva sampai menjadi gabar (anak ikan nila kecil berukuran seujung jari).
Baca Juga:Serang Warga, ODGJ DiamankanLulusan SMK Siap Bertani
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Melalui PbM-KP ini, kata dia, pihaknya ingin meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar yang layak bagi guru sekolah madrasah diniah, meningkatkan kesejahteraan guru tanpa harus mengandalkan insentif yang diterima sebagai guru madrasah diniah, memberikan pengetahuan yang lengkap dan menyeluruh tentang budi daya perikanan.
Selain itu, kata dia, guna meningkatkan ketahanan pangan dari budi daya perikanan lokal yang sekaligus bisa membuka peluang dijadikan sebagai sumber penghasilan tambahan, membantu pemerintah dalam merealisasikan masyarakat desa yang tangguh, mandiri dan berdaya saing, bergerak menuju masyarakat yang sejahtera.
Gugum menjelaskan, berawal dari melihat kenyataan di lapangan masih banyak tenaga pendidik yang khususnya di tingkat madrasah diniah kurang begitu mendapat perhatian dari pihak yang menaunginya, salah satu di antaranya adalah kurangnya penghargaan khususnya secara materil atau dalam hal ini adalah insentif yang diberikan.
Selanjutnya, kata dia, hal ini diperparah dengan meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok yang diakibatkan dengan kebijakan pemerintah serta pengaruh dari kondisi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama beberapa tahun ke belakang.
Dari permasalahan di atas, kata dia, maka menjadi dasar program pengabdian masyarakat ini dan menjadi alasan untuk memberikan pengetahuan dan pembekalan serta pendampingan kepada tenaga pendidik. “Diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan untuk menunjang ketahanan pangan serta memberikan penghasilan tambahan di luar gaji yang didapat,” ujar dia.