PANGANDARAN, RADSIK – Harga buah kelapa terus mengalami penurunan hingga kini. Hal itu dikeluhkan oleh para pemilik pohon dan pemetik kelapa.
Salah seorang bos kelapa di Kecamatan Parigi Suhli (50) mengatakan bahwa harga kelapa per butirnya hanya Rp 1.000. ”Wah sekarang murah sekali, gak ada harganya,” ungkapnya kepada Radar, Senin (10/10/2022).
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Dorong Percepatan Pembangunan PriatimRaih Podium Tertinggi
Menurutnya, harga kelapa tertinggi bisa sampai Rp 5 ribu per butirnya atau minimal Rp 3 ribu per butirnya. “Kalau Rp 1 ribu, jual 2 ribu butir untungnya sedikit,” terangnya.
Kata dia, saat ini banyak bandar yang ogah-ogahan menerima kelapa dari petani. “Karena harganya murah, tidak laku, malah banjir di bandar,” jelasnya.
Suhli mengatakan, kurang tahu penyebab murahnya harga kelapa. “Entahlah, mungkin karena banjir barang di luar sana,” ucapnya.
Pemetik kelapa Maman Surahman juga merasa sepi order karena banyak pemilik kelapa enggan menjualnya. “Kelapanya malah jadi kering (tua, Red),” ujarnya.
Kelapa kering alias tua itu biasanya diolah menjadi santan. “Namun kebanyakan yang laku dijual itu yang masih hijau atau tidak terlalu tua,” jelasnya. (den)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!