PANGANDARAN, RADSIK – Kabupaten Pangandaran ternyata memiliki jenis kopi yang berpotensi mendunia. Salah satunya adalah robusta wine.
Iis Sunisih (35) warga Sidamulih ini memperkenalkan jenis robusta wine kepada masyarakat, sejak tahun 2019 lalu. ”Jadi proses pengolahannya mirip wine atau minuman anggur,” katanya kepada Radar, Sabtu (1/10/2022).
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Pastikan WNA Tak Masuk DPTPertamax Turun, Solar Nonsubsidi Naik Harga
Setelah pemetikan dan pencucian hingga bersih, ada proses fermentasi dalam waktu tertentu.
“Waktu frementasi dilakukan dalam kurun waktu 10 hari. Kemudian melalui proses jemur biji kopi selama 1 bulan,” jelasnya.
Kata dia, rasa dari robusta wine ada sedikit rasa buah anggur ketika diteguk. “Rasa tersebut muncul dari proses fermentasi tersebut,” ujarnya.
Dari segi warna, Kopi Robusta Wine berwarna kehitaman. Sementara rasanya agak pahit, namun sesampainya di lidah rasa anggur sedikit terasa. “Kopi Robusta Wine bisa dicampur dengan gula, tetapi direkomendasikan memakai gula aren agar rasa aslinya tidak hilang,” terangnya.
Ia mengatakan harga Kopi Robusta Wine di pasaran yakni Rp 250.000 per kilogram. “Kopi Robusta menjadi langganan di 17 kafe dan kedai kopi di Kabupaten Pangandaran,” tuturnya.
Dirinya optimis, produk kopi robusta wine bisa tembus hingga kancah internasional.
“Dengan rasa yang khas, saya yakin peminat kopi wine akan meluas,” harapnya. (den)
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!