Wakil Ketua KONI Kota Tasikmalaya H Yono Kusyono mengaku kondisi ini bisa memicu gangguan kamtibmas. Sebab, dengan berkembangnya informasi di cabor seolah pengurus KONI tidak memfasilitasi kebutuhan mereka menjelang pemberangkatan, bakal menjadi riakan dan potensi kegaduhan.
“Padahal dengan alokasi yang ada dari pemkot, kita sudah berupaya mengefektif-efisienkan dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Kita ketahui Porda lalu cabor yang berangkat ada 25 cabang di satu daerah. Sementara tahun ini, Porprov kita ikut serta 38 cabor dengan tempat yang menyebar di 9 wilayah, otomatis cost-nya juga semakin berat. Maka kita kemarin berupaya menyiasati supaya para atlet tetap bisa berangkat meski budget yang begitu terbatas,” kata purnawirawan Polri tersebut.
Ia berharap dinas akomodatif dan tidak menyulitkan KONI, yang menjadi fasilitator cabor. Ketika ada kendala, atau kekurangan, dihimpun dan bisa dicarikan solusi. “Jangan seolah menduga-duga kita ada indikasi penyelewengan, karena penggunaan anggaran kita tidak sekonyong-konyong. Jelas dasarnya, sesuai konsultasi dengan auditor,” tegas Yono.
Baca Juga:Belum Sinergi untuk PemiluRentenir Ditetapkan Tersangka
Bahkan, hasil pertemuan dengan Plh Wali Kota Tasikmalaya pun, pemkot sejatinya memahami dan memaklumi adanya penyesuaian alokasi kebutuhan dari proyeksi yang direncanakan di awal. Mengingat, banyaknya hal yang mesti ditimbang dalam menentukan skala prioritas untuk mempercepat realisasi keuangannya. “Jangan sampai ada anggapan pengurus KONI lama dan sekarang tidak ada bedanya. Kita seolah diposisikan seperti itu, tatkala dinas menyulitkan hasil pelaporan kami,” paparnya.
Padahal, lanjut Yono, pihaknya sudah berkomitmen setelah dimandatkan wali kota. Bisa memberi kado terbaik di bidang keolahragaan sebelum wali kota berakhir masa jabatan. Namun pada kenyataannya upaya menuju perjuangan untuk meraih prestasi tersendat di tataran pemkot sendiri.
“Jadi kita realisasikan anggaran itu atas dasar konsultasi auditor maka kita berani melakukan itu. Seolah kita ini diindikasi berbuat macam-macam, pikirannya jangan kemana-mana dulu, sebaiknya tabayyun. Dikaji, dicari solusi, karena kita sudah mepet waktu lantaran ada cabor yang tanggal 15 Oktober nanti memulai pertandingan,” keluh dia memaparkan.
Sekretaris KONI Kota Tasikmalaya H Engkus Bunyamin menuturkan belum adanya Surat Keputusan (SK) para atlet dari setiap cabor yang diberangkatkan, lantaran waktu pengentrian di Jawa Barat pun belum selesai. Penginputan data atlet dalam kontingen daerah masih diproses, sehingga belum ada penetapan siapa saja yang bakal berangkat.