Tidak cukup itu, mahasiswa baru juga mesti dikenalkan dan disadarkan pemahaman globalisasi dan revolusi industri 4.0. Sebab menuntut mahasiswa sekarang memiliki kemampuan yakni literasi data, literasi teknologi dan literasi kemanusiaan.
”Serta mahasiswa mesti menyiapkan kompetensi yang diperlukan Abad 21 yakni berfikir kreatif, kritis, mampu memecahkan masalah, dan terampil komunikasi serta berkolaborasi, memahami bidang kerja dan pembelajaran sepanjang hayat,” katanya.
Rektor Umtas Dr Ahmad Qonit AD MA menyampaikan, mahasiswa baru ini diharapkan menjadi calon pemimpin masa depan. Oleh karenanya, mulai dari masa pengenalan lingkungan kehidupan kampus mesti dipersiapkan agar menjadi berilmu, yang dibarengi bertakwa, beradab dan berakhlak mulia.
Baca Juga:Pemkot Tasik Menanti Mobil ListrikKompor 450
”Umtas salah satu perguruan tinggi yang terkemuka, siap para mahasiswa baru menjadi cerdas berkualitas dari lokal untuk global,” katanya.
Artinya, Umtas terus berusaha untuk mencetak sarjana-sarjana, yang berkualitas dan bermutu serta mampu lulus tepat waktu. Caranya dengan civitas akademika Umtas terus memberikan yang pendidikan terbaik kepada mahasiswanya, agar dapat menjadi manusia yang tercerahkan, berkemajuan, dan dapat menyongsong masa depan lebih baik.
”Mahasiswa Umtas sekarang nantinya sebagai 60 persen usia produktif dari kelompok bonus demografi. Untuk itu, perlu memiliki generasi terdidik agar berkontribusi untuk kemajuan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Kepala Biro Administrasi, Akademik Kemahasiswaan, dan Alumni Umtas Ida Rosidawati MKep menyebutkan sebanyak 752 mahasiswa baru mengikuti MPK2M, dari 19-24 September. Salah satunya kegiatannya bakti terhadap lingkungan, mulia dari penanaman pohon manglid sebanyak 2022 tanaman di Polsek Tamansari.
Lalu melakukan bakti sosial dalam bentuk sembako dari mahasiswa baru dan civitas akademika Umtas di lingkungan sekitar kampus.
”Hal itu wujud dari tema MPK2M Umtas yakni Melalui Pengenalan Kehidupan Kampus yang Berkualitas, kita wujudkan mahasiswa yang cerdas, disiplin, religius, bertanggung jawab dan peduli lingkungan,” katanya.
Selain itu, untuk menjawab permintaan dari LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat – Banten, bahwa setiap perguruan tinggi harus memiliki Satgas PPKS. Tentunya Umtas sudah membentuknya.
Baca Juga:Pelajar di Kadipaten Jadi Sasaran Vaksinasi BoosterPahami Stunting untuk Menanganinya
”Saat ini Satgas PPKS sudah ada di Umtas, sekarang sedang melakukan penyebaran kuesioner. Sehingga nantinya Umtas diharapkan tidak ada kekerasan seksual dan tindakan bullying,” ujarnya.