BANJAR, RADSIK – Material pohon berukuran besar yang terseret arus Sungai Citanduy diduga kuat menjadi penyebab patahnya tiga tiang pancang Jembatan Parunglesang. Hal itu terbukti ketika tim dari BPBD, Dishub, PMI, Dinas PUPR Kota Banjar dibantu kepolisian membersihkan material sampah yang menumpuk tepat di bawah tiang pancang jembatan.
Bahkan, besarnya pohon dan banyaknya sampah membuat evakuasi berjalan lama.
“Dugaan akibat hantaman material pohon yang terbawa arus sungai. Posisi pohon besar ini melintang dan tertutupi sampah. Kami mengevakuasinya juga cukup sulit karena peralatan terbatas, ukuran pohonnya juga cukup besar,” kata Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Kota Banjar Kusnadi di bawah jembatan, Kamis (15/9/2022).
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Penolakan Kenaikan BBM Terus TerjadiSiswa SLB Aisyiyah Juara I Lomba Menjahit Tingkat Jabar
Menurut dia, evakuasi sebagai upaya mitigasi bencana untuk menghindari kerusakan parah tiang pancang apabila debit air Sungai Citanduy kembali naik. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan BBWS Citanduy. “Sudah berkoordinasi, namun pihak BBWS Citanduy juga katanya sedang membersihkan sampah di aliran sungai di wilayah Dobo, sehingga tidak bisa bergeser ke titik ini (jembatan, Red),” kata Kusnadi.
Kepala BBWS Citanduy Bambang Hidayah mengatakan telah memerintahkan Satker OP Sumber Daya Air (SDA) untuk segera membersihkan material sampah yang menumpuk di bawah jembatan. “Kemarin sudah diperintahkan Satker OP SDA 3,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjar Ajat Sudrajat prihatin dengan kondisi material sampah, termasuk pohon besar yang menumpuh di bawah jembatan. Pihaknya menilai, dari sisi kerawanan bencana seharusnya menjadi prioritas pembersihan terlebih dahulu oleh BBWS di titik tersebut. Mengingat, kondisi jembatan saat ini mengalami kerusakan.
“Harusnya dibersihkan terlebih dahulu titik ini (Jembatan Parunglesang) karena ini bahaya jika debit air tinggi lagi, material sampah yang menumpuk ini akan kembali membahayakan tiang pancang jembatan,” kata dia.
Ia menjelaskan, kondisi jembatan yang saat ini tiang pancangnya patah tiga buah akan ditindak lanjuti dengan pembatasan kendaraan bertonasi besar agar tidak melewati jembatan. “Akan dibatasi dengan portal setinggi 2,4 meter. Bus dan truk besar dipastikan tidak bisa melewati jembatan karena kondisi jembatan,” kata Ajat.