PAGERAGEUNG, RADSIK – Pemerintah Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung memperingati HUT RI ke-77 dengan mengadakan karnaval yang diikuti ribuan warga. Masyarakat dari berbagai kalangan dan usia pun tumpah ruah memeriahkan kemerdekaan di Lapangan Desa Guranteng.
Kepala Desa Guranteng Endang Bahrum mengatakan, karnaval kemerdekaan ini diikuti warga dari 13 kedusunan, yang hadir diperkirakan mencapai 6.000 lebih. “Alhamdulillah seluruh warga sangat antusias sekali mengikuti karnaval ini, wajar karena sudah dua tahun momen tahunan ini tidak bisa dilaksanakan karena pandemi,” ujarnya kepada Radar, Kamis (18/8/2022).
“Sebelumnya dimulai dengan berbagai macam rangkaian kegiatan baik tingkat anak-anak, ramaja, orang tua. Menyelenggarakan lomba sepak bola U-40, ngaliwet dan jenis lomba lainnya yang mencapai 35 macam lomba. Puncaknya hari ini, karnaval pawai pembangunan dari masyarakat se-Desa Gurnateng,” kata dia, menambahkan.
Baca Juga:Siswa Belajar di TendaBendera Raksasa Dibentangkan di Pantai
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Endang menyebutkan, banyak hal yang ditunjukkan, baik kreativitas kesenian, menampilkan hasil karya pertanian dan juga kreativitas di setiap kampung yang mereka tunjukkan sebagai eksistensi kampungnya masing-masing. “Karnaval ini diselenggarakan juga ingin suasana 17 Agustus diperingati dengan hati riang gembira. Pesta rakyat ini benar-benar dirasakan dan ingin momen selama 2 tahun yang lalu tidak dilakukan, namun sekarang bisa mencurahkan rasa syukur ingin lepas dari masa pandemi,” ucap dia.
Kemudian, kata dia, pihaknya juga mengajak masyarakat dan mereka sangat antusias dengan modal sendiri-sendiri. “Menunjukkan sebuah rasa syukur yang teramat sangat, di saat orang tua dulu ingin memperjuangkan darah dan air mata, lalu kita hanya berpanas-panasan. Kegiatan ini bagian dari cara kami mengedukasi, mengingatkan masyarakat agar mereka paham apa yang telah orang tua lakukan dulu. Paling tidak momentum 17 Agustus ini memupuk rasa kecintaan kita kepada Negara Kesatuan RI,” ucapnya.
“Momen ini juga sekaligus ajang ekspose potensi-potensi yang dimiliki kedusunan. Sehingga, pemerintah desa bisa mengetahuinya yang nantinya bisa lebih dikembangkan,” kata dia, menambahkan.
Kata dia, pada acara karnaval ini pihaknya melihat rasa kegembiaraan masyarakat yang tidak terhingga, mereka rela pulang dari kota-kota hanya ingin sekadar pawai dan konvoi ramai-ramai. “Seperti ada aksi heroik dari masing-masing kampung. Ada satu rombongan khsusus devile dari perjuangan dulu, walau hanya menggunakan alat seadanya,” ucap dia, menjelaskan.