Dia menceritakan pascabencana warga kebingungan. Bagaimana beraktivitas ketika rumah becek lantaran air saat pasang kejadian beberapa waktu lalu, nyaris setinggi pinggul orang dewasa. ”Kemarin airnya meluap depan rumah kami. Kebetulan jarak rumah hanya tiga meter dari selokan Cidukuh. Kemudian di belakang beberapa meter sungai Cimulu. Diapit dua aliran sungai kecil, tapi saat meluap repot. Kalau hujan kita menjadi waswas,” keluh Atik.
Belum lagi, kata dia, sejumlah rumah yang lebih dekat dengan bibir sungai banyak yang ambruk. Bagian belakang jebol lantaran di beberapa titik air sampai setinggi dagu orang dewasa. ”Itu seperti di rumah milik ibu Sopiah ketinggian air sedagu orang dewasa. Jebol bagian belakangnya yang dihuni oleh pengontrak,” katanya.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tasikmalaya Hendra Budiman mendistribusikan bantuan bagi 140 KK, warga terdampak di lokasi tersebut. Bantuan berupa sembako yang diserahkan langsung wali kota, setelah sebelumnya mengirimkan 100 lembar selimut dan kasur 100 buah. ”Kami pun tengah mengajukan kembali bantuan ke provinsi semoga secepatnya ada realisasi. Kita inginkan ada sarana pengobatan massal, makanan bayi, pampers semoga segera direspons,” tuturnya.
Baca Juga:1.300 Nakes Khawatir NganggurPelajar Korban Banjir Dapat Bantuan
Sejauh ini, lanjut Hendra, sarana umum yang ada baru posko untuk pengobatan darurat dari puskesmas setempat. Pihaknya pun berencana mendirikan dapur umum, mengantisipasi warga yang masih kesulitan makan lantaran sulit beraktivitas pascarendaman air. ”Baru ada posko, dapur umum pun peralatannya dari kita. Semoga bisa support lebih dan kita tetap respons ketika titik lain butuh bantuan serupa. Saat ini pendataan terus dilakukan,” ujarnya. (igi)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!