Yusuf-Hendro Bicarakan Kawasan Pedestrian Jalan HZ Mustofa dan Cihideung Kota Tasikmalaya

Yusuf hendro menata kota, pedestrian jalan cihideung hz mustofa, kampanye pilkada kota tasikmalay
Calon Wali Kota Tasikmalaya nomor urut 3 H M Yusuf didampingi H Hendro Nugraha memaparkan keinginannya agar Kota Tasikmalaya tertata dengan baik dalam diskusi di Narassi Coffee, Kamis (3/10/2024)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Calon Wali Kota nomor urut 3 di Pilkada Kota Tasikmalaya H M Yusuf memaparkan soal rencananya bersama H Hendro Nugraha untuk menata Kota Tasikmalaya. Termasuk mengembalikan kenyamanan di kawasan pedestrian yang saat ini menjadi semrawut.

Hal itu disampaikan dalam diskusi publik bertajuk Otak-Atik Gagasan Calon Wali Kota di Narassi Coffee, Kamis malam (3/10/2024). Dipandu oleh akademisi sekaligus seniman Bode Riswandi, serta dihadiri generasi milenial pengunjung kafe yang berlokasi di Jalan Panglayungan Kecamatan Cipedes.

Pada kesempatan tersebut H Yusuf didampingi H Hendro menceritakan perjalanan politiknya di Pilkada 2024. Sampai akhirnya Golkar dan PAN berkoalisi serta mengusung dirinya bersama Hendro Nugraha dan mendaftar ke KPU.

Baca Juga:Calon Wali Kota Terkaya di Pilkada Kota Tasikmalaya, Nurhayati Sebut Money Politic PembodohanBawaslu Sudah Sampaikan Warning Soal Tasikmalaya October Festival yang Digelar di Masa Kampanye Pilkada 2024

Disambung Hendro Nugraha menyampaikan apa yang menjadi visi misinya untuk Kota Tasikmalaya ke depan. Dari mulai magrib mengaji, penanganan stanting sampai mewujudkan jalan baru lingkar Karangresik-Indihiang.

Keduanya pun dipersilakan memilih amplop misteri nomor 3 untuk pemilihan tema yang akan dibahas. Isi amplop tersebut yakni mengenai kesehatan mental dan seni, meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui aktivitas kreatif.

Bicara tentang kesehatan mental, berkaitan dengan tata kota yang baik dan memberikan kenyamanan untuk masyarakat. H Yusuf menjelaskan soal rencana melanjutkan penataan kota yang sebelumnya sudah dilakukan saat dirinya menjabat sebagai Wali Kota Tasikmalaya yakni pedestrian Jalan Cihideung. “Karena sekian puluh tahun hz cihideung tidak dipelihara,” terangnya.

Pihaknya cukup menyesalkan karena selepas dia tidak lagi memimpin, kawasan pedestrian itu menjadi semrawut. Ini menurutnya karena pemerintah yang kurang serius dalam menjaga kondisi ketertiban di kawasan tersebut. “Seolah dibiarkan pemerintah, sementara masyarakat memprotes,” katanya.

Pasalnya, di masa kepemimpinannya kawasan tersebut punya aturan main meskipun mengakomodir pedagang. Dari mulai penempatan pedagang sampai jam operasi mereka yang diperbolehkan. “Makanya disebut semi pedestrian, jadi (aktivitas dagang) masih bisa di situ,” terangnya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa sarana prasarana pendukungnya masih belum tersedia seperti parkir dan lainnya. Disebutkannya bahwa penataan yang dilakukan pda dasanya memang belum secara utuh. “Maklum karena itu belum selesai,” ucapnya.

0 Komentar