Wisata Citanduy Water Way Butuh Keseriusan, Pemkot Harus Bisa Melobi Pusat

Wisata Citanduy Water Way
Sungai Citanduy membentang di Kota Banjar. Foto: Cecep Herdi/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Anggota Komisi II DPRD Kota Banjar Bambang Suprayogi memberi masukan soal wacana pembangunan wisata Citanduy Water Way. Menurutnya, untuk pembangunan objek wisata air itu butuh skema anggaran berkelanjutan.

Kata Bambang Suprayogi, rencana pembangunan objek wisata susur sungai di area Sungai Citanduy itu butuh satu periode kepala daerah. Supaya fasiltas wisata di wisata tersebut lengkap.

“Untuk bisa mewujudkannya perlu pembiayaan yang berkelanjutan. Bisa menghabiskan waktu satu periode kepemimpinan kepala daerah. Kalau tidak berkelanjutan, ya nantinya terbengkalai,” kata Bambang Suprayogi melalui pesan tertulis, Minggu 10 Maret 2023.

Baca Juga:7 Wisata Pangandaran yang Populer, Berikut DaftarnyaSrikandi PLN Garut, Jadi Garda Terdepan Menjaga Pasokan Listrik

Menurut Bambang Suprayogi, untuk pembiayaan harus dari skema APBN. Sementara untuk pembiayaan APBD bisa untuk pelengkap sarana dan prasarana (sarpras)-nya.

Bambang melanjutkan, kalau penataan bibir sungai melalui APBN masih memungkinkan. Hanya saja butuh keseriusan lobi dari Pemkot Banjar ke pemerintahan pusat melalui kementerian terkait bahwa Wisata Citanduy Water Way pantas mendapat prioritas untuk mendapat pembiayaan.

“Skema anggaran harus dari APBN. APBD provinsi membiayai kawasan Pusdai dan kawasan Eco Park, penataan kawasan bibir Citanduy-nya yang butuh dana besar. APBD kota paling pendanaan pelengkapnya saja,” kata ketua DPD PAN Kota Banjar itu.

Penataan pinggir Sungai Citanduy harus menjadi prioritas utama, sepanjang Pusdai-Dobo. Konsepnya, kata dia, seperti di kawasan Pusdai. Setelah itu beres baru pembangunan pelengkap, seperti dermaga yang direncanakan Pemkot Bajar.

“Citanduy Water Way kalau pun bisa terealisasi hanya bisa saat waktu debit air tinggi, karena kondisi Citanduy yang sudah mengalami pendangkalan di beberapa titik pada saat kemarau,” kata Bambang Suprayogi.

0 Komentar