Warga Diduga Keracunan Sate Jebred di Kabupaten Garut dan Tasikmalaya Bertambah Jadi 41 Orang

diduga keracunan
Bupati Garut H Rudy Gunawan saat menjenguk pasien yang diduga keracunan makanan. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Warga yang diduga keracunan makanan sate jebred di perbatasan Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya bertambah.

Sampai saat ini tercatat ada 41 orang mengalami keracunan dengan gejala diare dan demam.

“Total korban asal Cilawu sebanyak 32 orang dengan rincian 7 dirawat, 25 rawat jalan, dan 1 meninggal,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman.

Baca Juga:Pasang Plang Kepemilikan Lahan, Pemprov Jabar: Selesaikan Dulu Urusan Tanah Sebelum Bangun Pabrik di CikajangKeracunan Makanan, Belasan Warga Perbatasan Garut-Tasikmalaya Dibawa ke Puskesmas, 2 Orang Meninggal Dunia

“Sementara di Cigalontang sebanyak 9 orang dengan rincian 4 dirawat, 5 rawat jalan dan satu orang meninggal,” ucapnya, Rabu 11 Oktober 2023.

Ia menyebut, dari jumlah tersebut korban mengalami beberapa gejala, seperti diare dan demam. “Dari jumlah tersebut 97,6 persen mengalami gejala diare dan 82,9 persen mengalami demam,” katanya.

Asep Surachman menyebutkan, menurut umur, pasien yang diduga keracunan makanan paling banyak dialami kelompok usia 26-35 tahun atau 31,71%, populasi rentan terdapat pada kelompok lansia sebanyak 2 orang atau sekitar 7,41% dan balita sebanyak 3 orang atau sekitar 7,32%.

Meskipun penyebab dugaan keracunan makanan adalah konsumsi sate jebred, Asep menekankan perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya.

Diduga Keracunan dari Sate Jebred, Sampah Diperiksa ke Labkesda Jabar

Saat ini, sampel makanan sate jebred telah diambil dan dalam proses persiapan pengiriman ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat (Labkesda Jabar).

Ia mengimbau masyarakat bilamana ditemukan warga dengan gejala dugaan keracunan pasca konsumsi jenis pangan tertentu segera akses fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan koordinasi dengan pemerintahan setempat.

Camat Cilawu Anas Aolia Malik mengaku menerima laporan Puskesmas Cilawu penuh pasien korban keracunan.

Baca Juga:Pertanian Organik Harus Disertifikasi, Biayanya Hingga Rp 30 Juta, Ini KeunggulannyaWarga Karangtengah yang Terdampak Tol Getaci Menanti Pencairan Ganti Rugi, Prosesnya Baru Sampai Sini

“Dilakukan pemeriksaan identitas ternyata bukan hanya warga Garut saja, ada juga dari warga Cigalontang yang merupakan perbatasan dengan Garut,” ucpanya, Selasa 10 Oktober 2023.

Dalam kejaidan tersebut, kata Anas, tercatat 17 orang diduga keracunan makanan dan dirawat di Puskesmas Cilawu serta Klinik Cihideung. Kemudian dua orang meninggal dunia.

0 Komentar