Warga Ciamis Diajak Salat Istisqa Jika Hujan Tak Juga Turun Sampai Akhir September

bencana kekeringan salat istisqa
Kekeringan akibat El Nino diprediksi akan mencapai puncaknya pada periode Agustus-September 2023. (Foto ilustrasi: Pixabay)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengajak masyarakat melaksanakan salat Istisqa, jika sampai akhir September ini hujan belum juga turun.

Ajakan itu disampaikan Herdiat lantaran wilayah terdampak kekeringan saat ini terus meluas. Bahkan menurutnya saat ini sudah ada 9 kecamatan yang status kekeringannya sudah masuk dalam kategori parah.

“Jika hujan belum turun hingga akhir bulan September, masyarakat akan diajak untuk berdoa bersama melalui Salat Istisqa, memohon kepada Allah SWT. Sehingga menurunkan rahmatnya berupa air hujan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” paparnya saat pembinaan kepada apratur desa dan kecamatan di Gedung NU Ponpes Darussalam, Selasa (26/9/2023).

Baca Juga:Wilayah Terdampak Kekeringan di Kota Tasikmalaya Berkurang jadi 8 KecamatanGrand Metro Hotel Distribusi 9000 Liter Air ke Wilayah Kekeringan di Kota Tasikmalaya

Dia menyebut saking parahnya kekeringan di 9 kecamatan, beberapa masyarakat sampai kesulitan untuk memenuhi kebutuham air minum. Mereka harus bergantung pada supply atau pasokan bantuan air bersih. Oleh sebab itu, masyarakat yang masih memiliki sumber air diharapkan melakukan penghematan.

“Kebijakan penghematan air menjadi kunci utama dalam menghadapi musim kemarau yang mengancam,” kata dia.

Dalam kesempatan itu Herdiat mengajak aparatur kecamatan dan desa untuk menyosialisasikan rencana tersebut kepada masyarakat. Juga memberikan imbauan agar berhati-hati terhadap potensi kebakaran lahan dan hutan, maupun kebakaran rumah.

Sebab sudah beberapa kali kebakaran melanda wilayah Ciamis. Baik kebakaran lahan dan hutan maupun kebakaran rumah. Masyarakat diharapkan tidak membakar sampah di sembarang tempat. Terutama yang berdekatan dengan pahan kering dan pemukiman.

“Kami himbau masyarakat untuk hati-hati dan waspada agar tidak terjadi kebakaran yang dapat membahayakan nyawa dan harta benda,” ucapnya.

Selain itu Herdiat juga menyarankan agar masyarakat menyiasati potensi kekurangan pangan selama kemarau. Masyarakat yang punya lahan sawah disarankan untuk beralih ke tanaman palawija, jika masih punya sumber air untuk merawatnya, walau sedikit. Meski begitu ia tetap berharap hujan segera turun agar lahan pertanian bisa kembali produktif. “Ini adalah upaya untuk memaksimalkan lahan yang tersedia di tengah tantangan kekeringan yang ada,” pungkas dia.(isr)

0 Komentar