Viral Konten Bayi Newborn di Tasikmalaya, Klinik Sampaikan “Turut Berbahagia” Untuk Bayi yang Meninggal

Viral Dokumentasi Bayi Newborn di Tasikmalaya, Klinik Sampaikan "Turut Berbahagia" Setelah Bayi Meninggal
Dokumentasi bayi newborn viral di Tasikmalaya, pihak klinik bersalin mengirimkan foto dan video dengan ucapan turut berbahagia meskipun bayi sudah meninggal
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus klinik bersalin di Bungursari Tasikmalaya yang diduga lalai dan mengakibatkan bayi meninggal menjadi sorotan publik. Parahnya, pihak rumah klinik malah mengirimkan video dan foto dokumentasi bayi newborn dengan narasi ungkapan kebahagiaan.

Sebagaimana diketahui, bayi dari pasangan Erlangga Surya Pamungkas (23) dan Nisa Armila (23) lahir di klinik bersalin tersebut pada Senin malam 13 November 2024. Bayi yang lahir dengan bobot 1,7 kg itu pun meninggal pada Selasa malam 14 Oktober 2023.

Pihak keluarga langsung protes ke pihak klinik karena merekomendasikan bayi dibawa pulang. Bahkan ada dugaan kelalaian di mana petugas klinik menyalahi prosedur penanganan sehingga bayi tak bertahan hidup.

Baca Juga:Kasus Klinik Bersalin di Tasikmalaya, Keluarga Pasien Tempuh Jalur HukumBakal Calon Kepala Daerah Tasikmalaya 2024 dari Golkar Perlu Diuji di Pasar Milenial

Meskipun terjadi polemik, pihak klinik bersalin malah mengirimkan dokumentasi bayi newborn berupa foto dan video kepada ibunya pada Kamis 16 November 2023. Dokumentasi bayi newborn itu pun dipasangi catatan ucapan turut berbahagia dari pihak klinik.

Hal itu sontak membuat kesedihan orang tuanya semakin mendalam karena bayi sudah meninggal. Apalagi keluarga merasa tidak memberikan izin kepada klinik untuk mengambil foto bayi tersebut.

Orang tua Erlangga, Tati Nuhrayati mengatakan video dan foto newborn tersebut tentunya sangat tidak etis. Jangankan orang tuanya, dia selaku nenek dari bayi pun merasa tidak terima. “Yang ada malah sakit hati, bagaimana bisa bahagia,” tuturnya.

Apalagi pihak keluarga sama sekali tidak mengetahui bayi mereka didandani untuk objek foto dan video newborn. Karena seharusnya bayi dengan BBLR tentunya butuh penanganan intensif. “Kalau dilihat kan dipakaikan baju-baju seperti itu, harusnya kan diinkubator” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat mengatakan bahwa hasil audit sementara, pihaknya menerima dua keterangan berbeda. Di mana pihak klinik mengklaim sudah meminta izin sedangkan keluarga tidak merasa memberikan izin. “Tapi nanti kita lihat detailnya seperti apa,” ucapnya kepada Radartasik.id, Selasa (21/11/2023).

Terkait pengambilan gambar bayi, selama untuk kepentingan penanganan medis maka itu tidak menjadi soal. Karena hal itu diatur dan dilindungi oleh undang-undang. “Dan itu tidak boleh keluar dipublikasikan,” katanya.

0 Komentar