GARUT, RADARTASIK.ID – Pemkab Garut melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Garut menargetkan vaksinasi difteri beres sebelum Ramadan 1444 H. Saat ini, pihaknya terus menggenjot vaksinasi di Kecamatan Pangatikan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani mengatakan, vaksinasi di Kecamatan Pangatikan masih berjalan. Vaksinasi itu agar sebaran wabah difteri tak terus menyebar luas.
Saat ini, kata Leli, capaian vaksinasi baru 57 persen. “Itu baru 57,32 persen dari jumlah 11.277 warga atau baru sekitar 6.427 orang,” ungkap Selasa 14 Maret 2023.
Baca Juga:Flu Burung Diantisipasi Pemkab Garut, Periksa Setiap Unggas dari LuarHarga Cabai di Pangandaran Tembus Rp 80 Ribu Per Kilogram, Stok Aman?
Pihaknya menargetkan dua minggu ke depan atau setelah puasa atau Ramadan 1444 H selesai di Kecamatan Pangatikan. “Seminggu atau dua minggu lagi lah atau sebelum puasa insya Allah selesai,” kata Leli Yuliani.
Leli Yuliani menyampaikan, vaksinasi yang pihaknya lakukan dengan cara berkeliling ke sekolah-sekolah. Sebab yang menjadi sasarannya adalah anak usia 2 bulan sampai 12 tahun.
“Kita kan bertahap. Kita melakukannya keliling ke sekolah-sekolah. Tapi ada juga di desa-desa,” katanya.
Leli Yuliani menambahkan, vaksinasi juga bisa untuk masyarakat yang rentang usianya lebih dari 12 tahun. Tetapi pihaknya masih memprioritaskan anak usia 2 bulan sampai 12 tahun.
13 Orang Positif Difteri, Empat Dapat Perawatan
Sementara itu, Leli Yuliani menuturkan, jumlah warga yang positif mencapai 13 orang. Empat orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit.
“Kalau dari awal sampai sekarang itu 13 orang, dan alhamdulillah kondisinya sudah membaik,” tuturnya.
Sedangkan di daerah lain belum ada kasus positif. Hanya ada satu di Kecamatan Tarogong Kidul. “Selain itu belum ada. Hasil masih suspek-suspek,” katanya.
Baca Juga:Khitanan Massal di Kabupaten Garut, Sambut Ramadan 1444 HPasar Murah Akan Digelar di Kota Banjar, Catat Waktunya
Sebelumnya, berbagai cara telah mereka lakukan untuk membujuk orang tua agar mau membawa anaknya melakukan vaksinasi, salah satunya dengan bekerja sama dengan para pejabat daerah, seperti istri bupati dan juga wakil bupati.
“Kami juga akan terus melibatkan para pimpinan di tingkat Kabupaten Garut untuk menggiatkan vaksinasi ORI (Outbreak Response Immunization),” jelasnya.