Vaksin Habis, Minat Warga Tinggi

Vaksin Habis, Minat Warga Tinggi
0 Komentar

INDIHIANG, RADSIK – Ketersediaan vaksin Covid-19 di Kota Tasikmalaya mengalami kekosongan di saat vaksinasi tengah diserbu publik. Pemkot tengah mengajukan penyediaan vaksin kembali dan menunggu kiriman dari provinsi.

Hal itu diakui Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat. Pihaknya sudah mengajukan stok vaksin supaya segera dikirim. Mengingat, pasokan terakhir yang dikirim hanya 500 dosis saja. “Ini kita masih menunggu, karena terakhir kita dapat dosis hanya 500 saja, dan itu dipakai lima harian juga sudah habis lagi,” keluh Uus kepada Radar, Kamis (20/10/2022).

Menurutnya, stok di setiap puskesmas pun kian menipis. Per kemarin, hanya tiga puskesmas saja yang masih tersedia vaksin bagi publik, itupun hanya ada satu ampul. “Kalau digunakan untuk booster kekuatannya itu untuk satu ampul antara 10-12 orang. Kita sudah mengajukan melalui mekanisme ke Dinkes Provinsi Jabar. Kita menunggu. Mudah-mudahan bisa secepatnya kita dapat dropping lagi,” harap dia.

Baca Juga:Bergaya dengan Produk SendiriSistem Drainase Dinilai Buruk

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Mantan Kepala Puskesmas Purbaratu ini mengakui, permintaan publik untuk vaksinasi tengah tinggi-tingginya. Sejauh ini, capaian persentasi warga sudah divaksin dosis pertama sudah 92,41 persen, kedua 74,53 persen, ketiga 54,34 persen dan keempat 40,59 persen. “Banyak permintaan masuk ke dinas maupun ke saya secara langsung untuk minta vaksin. Animo tinggi tapi itu tadi, ketersediaannya menipis bahkan sekarang nyaris habis. Mudah-mudahan segera ada kiriman,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang warga yang hendak mendapatkan vaksin booster, Kholifia Azmi (36) mengakui hal tersebut. Ia sudah beberapa kali ke puskesmas terdekat dan titik-titik yang biasanya menggelar vaksinasi, kini sudah sulit didapatkan. “Kemarin ke puskesmas dekat rumah juga katanya menunggu kiriman. Bukan lambat, dari kemarin sakit dan tidak direkomendasikan untuk divaksin, sekarang sudah sembuh ya saya mau melengkapi vaksin saya, malah tidak bisa,” keluhnya.

Warga lainnya, Ijang Zulfikri (31) menuturkan hal serupa. Ia yang mesti berdinas ke luar kota dan memerlukan vaksinasi untuk melengkapi dosis yang dianjurkan terpaksa harus menunggu. “Nanti saja lah, tadinya mumpung di sini mau vaksin, tapi ke faskes terdekat juga kelihatannya belum membuka layanan vaksin lagi,” kata dia. (igi)

0 Komentar