Usai Makan Siang di Sekolah, 37 Siswa di Garut Diduga Keracunan

Usai Makan Siang di Sekolah, 37 Siswa di Garut Diduga Keracunan
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Kasus keracunan kembali terjadi di Kabupaten Garut. Kali ini terjadi di salah satu sekolah yang ada di Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Asep Surachman membenarkan terkait kejadian dugaan keracunan yang terjadi di salah satu sekolah tersebut.

Ia mengatakan pihaknya menerima informasi terkait dugaan keracunan pada Senin (12/2/2024) sekitar pukul 15.30. “Kami dapat informasi dari kepala dinas kesehatan ada beberapa anak yang mengalami sakit perut, muntah, pusing, yang disinyalir setelah mengonsumsi makanan tertentu,” ucapnya, Selasa (13/2/2024).

Baca Juga:SMAN 10 Tasikmalaya Jadi SMA Vokasi, Beri Bekal Life SkillHUT ke-13, Teejay Waterpark Tasikmalaya Diskon 50 Persen

Setelah mendapatkan laporan tersebut pihaknya langsung bergerak melakukan investigasi ke lapangan untuk mengetahui kronologis kejadian yang mengakibatkan beberapa anak mengalami sakit perut.

Hasil investigasi di lapangan memang sekolah tersebut menyediakan snack time makanan tertentu pada jam 10.00 dan makan siang pada jam 12.00 yang disiapkan oleh sekolah dengan komposisi nasi, kerupuk, ayam kecap, dan air mineral.

Ia menyampaikan, setelah mengonsumsi snack time dan makan siang ada beberapa anak yang mengalami muntah dan sakit perut. “Setelah itu beberapa orang mual, muntah sekitar pukul 12.00-12.30, kemudian terus bertambah pihak sekolah melaporkan ke Dinas Kesehatan,” katanya.

Sementara itu anak-anak yang mengalami gejala keracunan langsung dilarikan ke klinik atau puskesmas terdekat dan tercatat ada 8 fasilitas kesehatan yang menerima pasien bergejala keracunan makanan.

Pada malam harinya, ia mengungkapkan telah mendapatkan data berapa jumlah anak yang mengalami gejala keracunan. “Sekitar 37 anak terdampak, dari 37 itu ada 26 anak yang dirawat dan 11 observasi rawat jalan,” ungkapnya.

Ia menerangkan, keluhan yang dirasakan anak paling cepat satu jam setelah mengonsumsi makan tersebut dengan gejala mual, muntah, pusing, dan diare namun mayoritas mual, muntah dan pusing.

Saat ini pihaknya terus melakukan investigasi dengan mengambil sample makanan yang diduga menjadi penyebab anak-anak tersebut keracunan. “Sample makanan sudah dibawa dan diberangkatkan ke Labkesda di Bandung,” katanya.

Baca Juga:SMK Manangga Pratama Tasikmalaya Gelar Gerakan Kebersihan Sekolah, Belajar Lebih NyamanSMAN 1 Cikalong Dipimpin Kepala Sekolah Baru

Sampai saat ini masih ada anak yang dirawat di fasilitas kesehatan, namun ada juga yang sudah pulang ke rumah masing-masing. “14 orang masih dirawat yang tersebar di 8 fasilitas kesehatan dan 23 orang sudah pulang,” pungkasnya. (mg1)

0 Komentar