Urusan Panjang! Keluarga Pasien Akan Buat Laporan Resmi Soal Klinik Bersalin Terkait Bayi yang Hilang Nyawa

Urusan Panjang! Keluarga Pasien Akan Buat Laporan Resmi Soal Klinik Bersalin Terkait Bayi yang Hilang Nyawa
Keluarga pasien salah satu klinik bersalin di Tasikmalaya mendatangi Dinas Kesehatan terkait pelayanan klinik yang buruk, Kamis (16/11/2023)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Setelah mengadu ke Dinas Kesehatan, keluarga pasien salah satu Klinik Bersalin di Bungursari direkomendasikan membuat laporan tertulis. Jalur itu pun akan ditempuh dengan harapan pemerintah bisa mengambil tindakan tegas terkait kasus meninggalnya bayi mereka.

Perkara penanganan dan pelayanan buruk dari klinik bersalin yang merangkap klinik khitan di Kecamatan Bungursari tampaknya tidak berhenti sampai pengaduan saja. Keluarga dari bayi yang meninggal pada Selasa (14/11/2023)

Nadia Anastasya (31) kakak ipar pasien, persoalan ini bukan sebatas masalah pelayanan yang buruk. Karena dia menduga ada mall administrasi bahkan mall praktek pada proses persalinan adik iparnya. “Berkas belum juga diberikan kepada kami, apalagi yang menangani persalinan itu informasinya mahasiswa yang sedang praktek, jadi seperti bahan percobaan,” ucapnya kepada Radartasik.id.

Baca Juga:Ciduk Transaksi Narkotika di Pasar Pancasila Tasikmalaya, Ada 10 Butir ObatHilang Nyawa Seketika, Pengendara Motor Beat Tabrak Mobil Pickup di Jalan Lingtar

Setelah dia sempat mengamuk pada petugas di klinik, sore harinya perwakilan dari klinik datang ke rumah adiknya. Hal itu pun semakin memperkuat bahwa memang penanganan proses melahirkan adiknya memang bermasalah. “Mereka sudah mengaku bahwa memang mereka salah,” katanya.

Ayah dari bayi yang meninggal, Erlangga Surya Pamungkas (23) mengaku masih sangat berduka pasca kehilangan bayinya. Begitu juga dengan istrinya yang saat ini masih sakit baik secara fisik maupun mental. “Sekarang istri saya masih drop,” katanya.

Dia mendengar bahwa pelayanan dan penanganan yang buruk di klinik tersebut bukan cerita baru. Pasalnya tidak sedikit yang juga mengaku mengeluhkan hal serupa terkait pelayanan di tempat tersebut. “Bukan kami saja yang mengalaminya,” katanya.

Erlangga menyadari bahwa apa pun yang dilakukan tidak mungkin bisa mengembalikan bayinya. Namun perlu ada efek jera terhadap klinik bersalin tersebut supaya tidak ada lagi yang mengalami hal serupa dengan keluarganya. “Supaya tidak ada korban selanjutnya,” ucapnya.

Sementara itu, Radar dan beberapa wartawan hendak meminta klarifikasi dari pihak klinik bersalin yang berlokasi di Jalan bantar Kecamatan Bungursari itu. Kendati demikian, pegawai di klinik menyebutkan penanggung jawabnya sedang tidak di tempat sehingga belum bisa memberikan penjelasan.

0 Komentar