UPI Kampus Tasikmalaya Gelar Sosialisasi Taman Budaya Tandora, Revitalisasi Local Indigenous Seni Budaya

UPI
PPK Ormawa Depot Kreasi Seni Tari (D’Krest) UPI Kampus Tasikmalaya menggelar sosialisasi terkait Program Tandora di Gor Kelurahan Sukamaju Kidul Kota Tasikmalaya, Sabtu (15/7/2023).
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – PPK Ormawa Depot Kreasi Seni Tari (D’Krest) UPI Kampus Tasikmalaya menggelar sosialisasi terkait Program Tandora di Gor Kelurahan Sukamaju Kidul Kota Tasikmalaya, Sabtu (15/7/2023).

Sosialisasi dihadiri oleh tujuh orang tokoh masyarakat di antaranya kepala sekolah Sekolah Dasar wilayah Sukamaju Kidul, ketua karang taruna, dan anggota karang taruna serta dihadiri oleh 41 orang target sasaran.

Acaranya diisi dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan, pemaparan program Tandora, sharing session, pembacaan do’a, dokumentasi, dan penutup.

Baca Juga:Vivo V29 Dilengkapi Aura Light, Berikut ini Spesifikasinya!Drs Wawan Sumarna MPd Jabat Plt Kepala SMKN Puspahiang

Salah satu sambutan yang disampaikan oleh Rosarina Giyartini MPd sebagai pembina tim PPK D’Krest yaitu tujuan kegiatan membantu mengatasi permasalahan yang ada di Kelurahan Sukamaju Kidul melalui pengadaan taman budaya Tandora dimana didalamnya terdapat berbagai program kegiatan yang sesuai dengan kesenian yang ada di desa tersebut mulai dari tarian, angklung badud, reog, dog-dog dan sebagainya.

“Seni adalah bagian penting dari identitas budaya suatu komunitas atau bangsa. Banyak kesenian tradisional mengandung nilai-nilai, norma, dan cerita-cerita yang menjadi bagian integral dari budaya suatu masyarakat,” katanya.

Revitalisasi local indigenous kesenian memungkinkan nilai-nilai ini tetap diteruskan dari generasi ke generasi. Dengan revitalisasi kesenian, warisan budaya yang khas dan unik dapat dijaga agar tidak punah.

“Selain itu, para penggiat seni reog pun sangat antusias dengan bertanya apakah lansia masih bisa mengikuti pelatihan? karena mereka khawatir tidak bisa mengikuti pelatihan. Adapun sesaat setelah sosialisasi selesai dilaksanakan, para ibu-ibu khususnya beramai-ramai bertanya terkait pendaftaran kelas kecantikan yang dimana dengan adanya kelas kecantikan ini mereka berharap bisa melatih skill makeup-nya untuk bisa merias anak-anaknya ketika ada acara ataupun saat akan tampil menari. Bahkan harapannya dengan adanya kelas kecantikan bisa membantu meningkatkan perekonomian warga,” ujarnya.

Kesenian yang direvitalisasi bisa menciptakan peluang ekonomi bagi komunitas. Pameran seni, pertunjukan, dan produksi kerajinan tangan dapat menjadi sumber pendapatan bagi para seniman dan pekerja seni.

0 Komentar