Unsil Tasikmalaya Cegah Stunting dan Beri ABK Keterampilan Renang

Unsil Tasikmalaya Cegah Stunting dan Beri ABK Keterampilan Renang
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dosen Universitas Siliwangi atau Unsil Tasikmalaya melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat Skema Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat (PPKM) kepada SLB Negeri Tamansari dan SLB Yayasan Patriot Indihiang di kolam renang Sukapura-Kompleks Dadaha Kota Tasikmalaya, Jumat (18/8/2023).

Pengabdiannya dengan melakukan pelatihan renang kepada siswa berkebutuhan khusus tunarungu wicara sebagai upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak dan penyuluhan penanggulangan stunting di Kota Tasikmalaya. Dengan melibatkan peserta SLB Yayasan Patriot Indihiang sebanyak 17 siswa, 8 guru, dan 8 orangtua. Lalu SLB N Tamansari 18 siswa, 5 guru, dan 5 orangtua.

Dilaksanakan oleh Tim Pengabdian PPKM Unsil yaitu; H Abdul Narlan MPd, Iman Rubiana MPd, Ari Priana MPd, dan Luh Desi P SGizi MGizi.

Baca Juga:Dosen Keperawatan Anak Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Lakukan Pengabdian dalam Memutuskan Mata Rantai Thalassemia dengan Teman Sebaya dan SkriningAnalisis Minat Konsumen Perempuan Terhadap Produk Skincare, Fashion, Perhiasan, dan Handphone: Studi Kasus Berdasarkan Profil Sosialita, Ibu Rumah Tangga, Karier, dan Anak SMA

Ketua Tim Pengabdian PPKM Unsil H Abdul Narlan MPd mengatakan munculnya pengabdian ini, setelah berbincang-bincang dengan para orang tua dan guru Sekolah Luar Biasa (SLB), mereka menginginkan para siswa berkebutuhan khusus (tunarungu wicara) ingin memiliki keterampilan yang menunjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Dengan demikian, diharapkan memiliki postur yang tinggi, bisa hidup aktif, dapat bersosialisasi dengan lingkungan, memiliki tubuh yang sehat.

Lalu dalam kaitannya stunting mengingat Provinsi Jawa Barat pernah menempati 5 provinsi angka absolut balita stunting terbesar dengan jumlah 968.148 balita. Untuk Kota Tasikmalaya sendiri kasus stunting masih berstatus kuning, tertinggi ke-5 di Jawa Barat, hingga November 2022 telah terjadi penurunan angka stuting di Kota Tasikmalaya yaitu dari 14,58 persen menjadi ke 12,87 persen.

“Oleh karenanya kita melakukan pengabdiannya dengan melakukan pelatihan renang kepada siswa berkebutuhan khusus tunarungu wicara sebagai upaya peningkatan kualitas tumbuh kembang anak dan penyuluhan penanggulangan stunting kepada SLB Negeri Tamansari dan SLB Yayasan Patriot Indihiang,” katanya kepada Radar, Jumat (18/8/2023).

Mengingat, sambung ia, untuk siswa SLB dilatih olahraga renang selain dapat digunakan untuk keselamatan baik diri sendiri maupu orang lain. Kemudian juga olahraga renang yang diyakini untuk memperbaiki kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Renang diyakini sebagai olahraga yang baik untuk pertumbuhan, karena ketika melakukan olahraga renang tubuh mampu melepaskan hormon pertumbuhan yang dapat mendukung terhadap peningkatan tinggi badan. Lalu ketika melakukan olahraga renang semua otot tubuh bergerak, termasuk membuat tulang belakang lebih sering melakukan gerakan peregangan,” ujarnya.

0 Komentar